BKKBN Dorong Pencegahan Stunting di Kalteng

MENGHADIRI : Hardi/BERITA SAMPIT - Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo saat menghadiri acara Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-28 tahun 2021 secara virtual

PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo hadiri acara Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-28 tahun 2021 secara virtual, bersama Komandan Korem (Danrem) 102/Pjg Brigjen TNI Purwo Sudaryanto di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Selasa 29 Juni 2021.

Peringatan Hari Keluarga Nasional, bertujuan untuk mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara.

Keluarga diharapkan menjadi sember yang selalu menghidupkan, memelihara dan memantapkan serta mengarahkan kekuatan tersebut sebagai perisai dalam menghadapi persoalan yang terjadi.

Dalam kesempatan itu Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Hasto Wardoyo, menyampaikan Program BKKBN adalah program keluarga berencana yang mandiri, dan bahagia yang memegang teguh Kesehatan bagi keluarga yg sehat bebas dari Covid-19.

“BKKBN akan mengawal ibu hamil selama 1.000 hari setelah kelahiran guna cegah stunting. Sebagai langkah penting lainnya, BKKBN telah melakukan data keluarga sebanyak 71 juta atau 96,8 persen dengan keluarga yang rawan stunting,” ucapnya.

BACA JUGA:   Mahasiswa IAIN Palangka Raya Ikuti Tes Wawancara Beasiswa BI

Pada kesempatan itu Wakil presiden Makruf Amin mengatakan Harganas ke-28 ini dilaksanakan dengan tema Keluarga Keren Cegah Stunting. Oleh sebab itu keluarga terkecil dalam masyarakat, pasti sudah sangat paham paling tidak mempunyai delapan fungsi yaitu fungsi agama, pendidikan, ekonomi, sosial budaya, cinta kasih, dan fungsi pembinaan lingkungan.

Keluarga menjadi tempat di mana nilai-nilai agama diajarkan dipraktekkan keluarga juga menjadi tempat bagaimana nilai-nilai scr diberikan secara langsung dari orang tua kepada anaknya.

“Keluarga punya peran penting dalam memperkenalkan anak kepada nilai-nilai sosial budaya. Keluarga menjadi tempat pertama seorang anak belajar bersosialisasi dengan orang lain. Keluarga disebut sebagai sekolah pertama agar sehat, berpendidikan dan berkarakter baik. Akan lebih baik tersebut sangat tepat pembangunan bangsa ini dimulai dengan membangun keluarga,” jelasnya.

BKKBN sebagai lembaga yang salah satu tugas utamanya ialah melaksanakan pembangunan keluarga, serta harus dapat memastikan agar pembangunan keluarga diarahkan pada penciptaan keluarga yang berkualitas, perencanaan yang baik melalui perkawinan yang sah, Sehat Sejahtera, Mandiri, dan bertakwa kepada Tuhan. Peringatan Hari Keluarga Nasional tahun ini bertemakan Keluarga Keren Cegah Stunting Tema tersebut sangatlah tepat, karena saat ini kondisi kasus yang mengalami stunting disebabkan oleh kurang gizi cukup banyak.

BACA JUGA:   Calon Gubernur Kalteng, Abdul Razak Pasang Kriteria Tinggi untuk Wakilnya, Siapa yang Cocok ?

Keluarga memiliki peran signifikan, dalam mencegah maupun penanggulangan masalah stunting. Gizi sangat erat kaitannya dengan ruang lingkup keluarga, sehingga keluarga harus terlibat aktif, dalam pelaksanaan percepatan penurunan percepatan kasus stunting di Indonesia.

BKKBN agar dapat berkoordinasi dengan dinas terkait, karena tidak mungkin dilakukan sendiri tapi memerlukan keterlibatan dari Kementerian, dan Lembaga lain dari Lembaga Non Pemerintah seperti Dunia usaha, Akademisi, dan juga Lembaga Swadaya masyarakat.

Hal ini tentunya memerlukan kerjasama berbagai Kementerian, dan lembaga yang memiliki program kegiatan yang memang merupakan bagian dari bukti nyata diperlukan juga untuk membantu percepatan penurunan prevalensi stunting contoh penyediaan air bersih, dan sanitasi.

(Hardi/Beritasampit.co.id)