Penularan Covid-19 Meningkat, Pemkab Kotim Tunda Pembelajaran Tatap Muka

IST-BS : Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, Suparmadi.

SAMPIT – Meningkatnya penularan Covid-19 membuat Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), menunda pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru ini.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim, Suparmadi, mengatakan, situasi penularan COVID-19 saat ini menjadi pertimbangan utama karena keselamatan dan kesehatan harus diprioritaskan. Pembelajaran tatap muka belum bisa dilaksanakan karena kondisi belum memungkinkan meski banyak pihak yang menginginkannya.

Keputusan menunda pembelajaran tatap muka di sekolah merujuk pada surat edaran Gubernur Kalteng yang ditujukan kepada bupati dan wali kota terkait situasi pandemi COVID-19 yang kembali meningkat.

“Tahun ajaran baru untuk beberapa hari ke depan sampai batas waktu yang ditentukan kemudian, kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara BDR (belajar dari rumah) atau jarak jauh dengan sistem daring,” kata, Suparmadi, Jumat 9 Juli 2021.

Selain itu, Disdik Kalteng juga telah mengeluarkan surat edaran untuk seluruh SMA/SMK/SLB se-Kalteng, tentang penundaan pembelajaran tatap muka secara terbatas terhitung 12 hingga 24 Juli.

Hal itu pula yang menjadi pertimbangan Disdik Kotim memutuskan menunda pembelajaran tatap muka, apalagi kasus COVID-19 di kabupaten ini cukup tinggi dan terus meningkat.

Kebijakan itu dituangkan dalam surat edaran Bupati Kotim Halikinnor, yang menginstruksikan bahwa belajar dan mengajar tahun pelajaran 2021/2022 dilakukan dengan mekanisme pembelajaran jarak jauh melalui daring atauĀ onlineĀ terhitung mulai 7 Juli hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Kebijakan ini tidak hanya berlaku untuk sekolah umum, tetapi juga sekolah keagamaan. Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kotim terkait pelaksanaan kebijakan tersebut.

Kebijakan ini rencananya dievaluasi pada 20 Juli nanti. Jika kondisi memungkinkan maka pembelajaran bisa dilakukan dengan tatap muka, namun jika kondisi belum memungkinkan maka pembelajaran tetap dilaksanakan melalui daring atau online.

“Tidak ada kegiatan di sekolah. Pengenalan sekolah diikuti peserta didik dari rumah. Silakan sekolah menyikapi itu. Kita kan sudah ada pengalaman tahun lalu saat tahun ajaran baru,” ujar Suparmadi.

(BS-65/beritasampit.co.id)