PALANGKA RAYA – Jajaran Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) telah melakukan kunjungan kerja (Kunker) di beberapa daerah salah satunya Kabupaten Seruyan.
Wakil Rakyat Daerah Pemilihan (Dapil) II (Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan), H. Sudarsono mengatakan bahwa, pada saat pihaknya kunker beberapa waktu lalu, masyarakat banyak menyampaikan aspirasinya, salah satunya ialah meminta dukungan Pemerintah dalam mengembangkan budidaya ikan Gabus.
“Budidaya ikan Gabus atau lebih dikenal dengan sebutan ikan Haruan di Kalteng ini masih sangat jarang dan ini sangatlah berpeluang jika dikembangkan masyarakat Desa Lanpasa. Namun budidaya ikan tersebut masih terkendala dengan beberapa hal sehingga pengembangannya bisa dikatakan belum optimal,” jelas H. Sudarsono di ruang kerjanya kantor DPRD Kalteng, Senin 12 Juli 2021.
Lebih lanjut Anggota Komisi II Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam ini juga menjelaskan kendala yang saat ini dihadapi masyarakat. Karena minimnya metode pengembangbiakan dan ketersediaan pakan kata dia, selama ini masyarakat mencoba mendapatkan bibit ikan gabus dengan cara menangkap di alam liar.
“Kendala yang dihadapi masyarakat adalah minimnya metode pengembangbiakan karena bibit yang ada ditangkap langsung dari alam, kemudian ketersediaan pakan, mengingat ikan gabus liar tidak mau memakan buatan pabrik. Kalaupun ada yang mau, ketersediaan pakan tetap menjadi kendala karena untuk mencukupi kuota pakan, kita masih bergantung dari pulau Jawa,” tuturnya.
Menurut Politikus dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) ini, kunci keberhasilan dalam budidaya ikan adalah ketersediaan pakan yang memadai. Oleh karena itu dirinya meminta Pemerintah Kabupaten Seruyan melalui Dinas Perikanan bisa membuat terobosan untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan, dalam rangka mendukung pengembangan budidaya ikan lokal di wilayah tersebut.
“Saya mendorong Pemkab Seruyan untuk membuat terobosan khususnya dalam pengolahan pakan ikan, mengingat Kabupaten Seruyan merupakan salah satu kabupaten yang kaya akan bahan baku untuk mengolah pakan. Apabila hal tersebut bisa terealisasi, tentunya tidak hanya daerah yang diuntungkan, tetapi masyarakat juga bisa merasakan keuntungannya yaitu mudah mendapatkan pakan ikan dengan harga yang jauh lebih murah,” tutup H. Sudarsono. (M.Slh/beritasampit.co.id).
