DPRD Palangka Raya Minta Pemkot Ambil Langkah Konkret Antisipasi Kelangkaan Oksigen

IST/BERITA SAMPIT - Ketua Komisi B Bidang perekonomian dan pembangunan DPRD Kota Palangka Raya, Nenie A. Lambung.

PALANGKA RAYA – Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya Nenie A. Lambung meminta Pemerintah Kota (Pemkot) setempat untuk antisipasi terjadinya kelangkaan oksigen medis dan harga yang melambung, akibat adanya lonjakan kasus Covid-19 beberapa waktu belakangan ini.

Menurut dia, Pemkot Palangka Raya harus mengambil langkah konkret guna menjamin pasokan oksigen. Sehingga mudah untuk didapatkan oleh masyarakat.

“Meskipun saat ini permintaan gas oksigen belum menunjukkan peningkatan drastis, namun upaya antisipasi harus dilakukan. Mengingat kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir semakin meningkat. Jangan sampai ada kelangkaan baru kita bergerak. Ketersediaan oksigen saat ini sangat vital,” terang Nenie di kantor DPRD Palangka Raya, Senin 12 Juli 2021.

BACA JUGA:   Subsidi Ongkos Angkut Distribusi Beras Diharapkan Bisa Tekan Kenaikan Harga

Legislator Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga mengingatkan kepada para pengusaha, agar jangan mengambil kesempatan dengan menaikkan harga secara tidak wajar. Karena saat ini oksigen medis dan refil tabung oksigen memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

“Kalau pembelian langsung oleh masyarakat umum secara besar-besaran tentu berdampak pada terganggunya pasokan untuk rumah sakit. Para pengusaha di bidang produksi dan distribusi tabung oksigen medis harus mendukung mobilisasi total untuk penyediaan oksigen medis ini,” tutur Nenie.

BACA JUGA:   Legislator Ini Minta Masyarakat Kalteng Tolak Rencana Pembongkaran Gedung KONI

Lebih Lanjut, dia meminta kepada Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 untuk bisa mengedukasi masyarakat agar tidak perlu panik dan membeli tabung gas sesuai kebutuhan. Dahulukan pasien Covid-19 dalam kondisi yang sangat membutuhkan.

“TNI/Polri juga perlu dilibatkan untuk mengawasi jika terjadi kenaikan harga yang tidak wajar dan menindak spekulan dengan menjual harga tabung maupun menetapkan harga pengisian oksigen jauh di atas harga wajar. Tidak sepatutnya mengeruk keuntungan di tengah penderitaan masyarakat,” tutup Nenie. (M.Slh/beritasampit.co.id).