Dewan Minta BPAD Aktif Menumbuhkan Minat Baca Masyarakat

M.Slh/BERITA SAMPIT - Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Tenga Bidang Kesejahteraan Rakyat Duwel Rawing.

PALANGKA RAYA – Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Bidang Kesejahteraan Rakyat Duwel Rawing, mendorong Pemerintah Kabupaten, Kota melalui Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) untuk berperan aktif dalam menumbuhkan kembali minat baca masyarakat terhadap buku.

Dikatakannya bahwa, membaca buku sangat penting dalam rangka untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Mengingat keberadaan buku sebagai jendela dunia, dan juga menjadi modal dalam membangun pengetahuan yang luas.

“Saat melaksanakan kunjungan ke Kabupaten Gunung Mas (Gumas), kita mengingatkan kepada pemerintah setempat, bahwa penting bagi BPAD untuk berperan aktif dalam menumbuhkan kembali minat baca masyarakat. Oleh karena itu, kita mendorong agar pemerintah Kabupaten,Kota yang berada di zona hijau dan kuning dapat menerapkan layanan tatap muka. Namun dengan beberapa pertimbangan salah satunya memperketat Protokol Kesehatan (Prokes),” terang Duwel Rawing kepada Berita Sampit melalui via WhatsApp Selasa, 13 Juli 2021.

BACA JUGA:   Pemkot Palangka Raya Anggarkan Rp26,8 Miliar Tangani Stunting

Politikus dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga menjelaskan bahwa, pertimbangan untuk memperketat Prokes, ditujukan agar tidak terjadinya klaster baru penyebaran Covid-19 dalam ruang lingkup perpustakaan daerah.

Dirinya menjelaskan, penyebaran Covid-19 kembali mengalami peningkatan di sejumlah daerah atau memasuki fase kedua dengan tingkat penyebaran lebih cepat dibandingkan fase pertama. Sehingga perlu adanya langkah antisipasi tidak hanya bagi petugas perpustakaan, tetapi bagi masyarakat yang berkunjung.

BACA JUGA:   Semaraknya Buka Puasa Bersama di Masjid Agung Kecubung Darurrahman Kota Palangka Raya

“Langkah antisipasi yang bisa dilakukan BPAD adalah melakukan pengukuran suhu tubuh, penggunaan masker, handsanitizer, tempat cuci tangan, pembatasan jarak, pengurangan kepasitas pengunjung, penyemprotan rutin disinfektan dan strategi lain yang dapat dilakukan pihak dari perpustakaan sesuai dengan zona wilayahnya yakni non tatap muka atau secara virtual,” tutup Duwel Rawing.

(M.Slh/Beritasampit.co.id)