BPBD: Banjir Rendam 2.862 rumah di Kapuas Hulu

Kondisi banjir yang merendam ribuan rumah di sejumlah kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis 15 Juli2021.//Ist-FOTO ANTARA/handout-BPBD Kapuas Hulu;

PUTUSSIBAU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, mencatat sebanyak 2.862 rumah warga di sejumlah kecamatan di daerah itu terendam banjir yang terjadi sejak Rabu 14 Juli hingga Kamis 15 Juli 2021.

Kepala BPBD Kapuas Hulu, Gunawan, kepada ANTARA, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, menjelaskan banjir tidak hanya merendam 2.862 rumah, namun terdapat 529 rumah terdampak, dengan total koban banjir di Kapuas Hulu sebanyak 5.830 kepala keluarga (KK).

“Banjir terjadi di tujuh kecamatan dengan ketinggian debit air berkisar dua hingga tujuh meter, akibatnya ribuan rumah terendam bahkan sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan cukup serius dan akses jalan terputus,” kata Gunawan, Kamis 15 Juli 2021 malam.

Berdasarkan data sementara, ada tujuh kecamatan terendam banjir, yaitu Kecamatan Hulu Gurung yang terjadi di Desa Nanga Yen, Tepuai, Sejahtera Mandiri, Karya Mandiri, Landau Kumpang, Kelakar, Bugang dan Desa Simpang Sinara.

Kemudian, Kecamatan Silat Hulu banjir terjadi di Desa Dangkan,Entebi, Landau Badai, Landau Rantau, Lebak Jemah, Nanga Dangkan, Nanga luan, Nanga lungu, Nanga Ngeri, Riam tapang, Selangkai dan Desa Selimu.

Untuk Kecamatan Boyan Tanjung terjadi banjir di Desa Nanga Betung, Landau Mentail, Nanga Jemah, Riam Mengelai, Sri wangi, Nanga Sangan, Tubang Jaya, Boyan Tanjung, Mujan, Pemawan, Karya Maju, Nanga Ret, Nanga Danau, Nanga Boyan, Delintas Jaya dan Desa Teluk Geruguk.

Sedangkan di Kecamatan Pengkadan banjir terjadi Desa Jajang, Mawan dan Desa Kerangan Panjang.

Di Kecamatan Bunut Hulu Desa Riam Piang, Semangut Utara, Nanga Semangut, Temuyuk dan Desa Landau Apus.

Sementara itu di  Kecamatan Mentebah banjir terjadi di Desa Suka Maju dan Desa Tangai Jaya, sedangkan di Kecamatan Silat Hilir banjir terjadi di Desa Bongkong.

“Banyak fasilitas umum rusak, rumah warga ada yang hanyut, rusak dan tenggelam, bahkan harta benda masyarakat tidak bisa diselamatkan,” katanya.

Ia  menyebutkan, banjir yang terjadi di tujuh kecamatan itu dikarenakan curah hujan cukup tinggi yang mengakibatkan sejumlah sungai meluap dan merendam dataran rendah.

Dikatakannya, bahwa masyarakat korban banjir saat ini memerlukan bantuan berupa sembako, pakaian dan tempat pengungsian darurat.

“Kami sudah melaporkan bencana banjir itu kepada pimpinan baik di daerah, provinsi maupun pusat,” katanya.

Dijelaskan, jika tidak terjadi curah hujan tinggi kemungkinan besar banjir berangsur surut, namun jika hujan terus menerus dapat mengakibatkan banjir semakin besar dan meluas ke sejumlah kecamatan lainnya.

“Kami imbau masyarakat tetap mengutamakan keselamatan dan kepada petugas di kecamatan dan desa segera melaporkan setiap perkembangan banjir di daerahnya masing-masing,” demikian Gunawan.

(Antara/BS-65/beritasampit.co.id)