Rencana Disdik Kotim, Ruang Kelas SDN 4 Yang Terbakar Akan Dibangun Kembali

IST/BERITA SAMPIT - Proses pemadaman ruang kelas SDN 4 yang terbakar oleh Tim Damkar Kotim bersama warga, Selasa 20 Juli 2021.

SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) merencanakan akan membangun kembali ruang kantor dan kelas Sekolah Dasar Negeri 4 Ketapang Sampit, yang terbakar pada Selasa 20 Juli 2021 kemarin. Untuk anggaran pembangunan sendiri akan dimasukan pada program pembangunan tahun 2022 mendatang.

“Kita masih mendata terlebih dulu berapa ruang kelas yang terbakar. Kemudian untuk pembangunannya kita sudah ajukan ke Bupati dan beliau menyetujui dimasukan ke anggaran tahun 2022,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kotim Suparmadi, saat dikonfirmasi media ini, Rabu 21 Juli 2021.

BACA JUGA:   BMKG Prakirakan Kotim Memasuki Masa Transisi Musim Hujan ke Kemarau April 2024

Ditambahkan, berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar jika nantinya proses tatap muka kembali diperbolehkan. Suparmadi meminta agar pihak sekolah bisa menyiasati sementara dengan memanfaatkan sarana ruangan yang ada di sekolah tersebut.

“Semoga di anggaran tahun 2022 bisa masuk dan cepat terealisasi, sehingga proses membangun kembali ruang kelas yang terbakar bisa dikerjakan,” paparnya.

“Selaku Kepala Dinas Pendidikan, saya turut prihatin atas peristiwa tersebut. Namun kita juga harus bisa mengambil hikmahnya dibalik kejadian ini untuk tetap tegar dan terus semangat,” tutup Suparmadi.

BACA JUGA:   Lapak Pengepul CPO Ilegal di Sampit Menjamur, Disinyalir Terima Penggelapan

Sebelumnya kebakaran hebat meluluh lantakan 1 kantor dan 3 ruang kelas SDN 4 Ketapang pada pukul 10.30 Wib kemarin. Tak pelak peristiwa itu membuat panik warga sekitar, mengingat lokasi sekolah berada disekitar pemukiman padat penduduk.

Sebanyak 3 unit mobil pemadam kebakaran Kabupaten Kotim diterjunkan, dengan bantuan warga setempat akhirnya sekitar 1 jam lamanya api pun berhasil dipadamkan.

Kasus ini telah ditangani pihak Kepolisian, diperkirakan kebakaran disebabkan hubungan arus pendek dari ruang Kantor Sekolah. Atas peristiwa ini, kerugian diperkirakan mencapai Rp 500 juta. (Cha/beritasampit.co.id).