Meski Dilarang, Masyarakat Masih Berwisata di Pantai Ujung Pandaran

ZAQIAH/BERITA SAMPIT - Pantai Ujung Pandaran.

SAMPIT – Pantai Ujung Pandaran di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memang menjadi tempat wisata andalan bagi masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya Kotim. Biasanya pantai akan ramai pengunjung menjelang hari libur atau hari besar keagamaan seperti hari raya Idul Adha.

Menjelang hari raya Idul Adha 1442 Hijriah Pemerintah Kabupaten Kotim telah mengeluarkan surat edaran bahwa objek wisata yang ada di Kotim akan ditutup selama enam hari, dimulai dari tanggal 20 sampai 25 Juli 2021. Peraturan ini dibuat guna mencegah penyebaran Covid-19 melalui kerumuman.

Akan tetapi masih ada sebagian masyarakat yang tidak mengindahkan aturan Pemerintah tersebut, mereka tetap datang menikmati liburan bersama dengan keluarga.

BACA JUGA:   Ini Identitas Pemilik Bangunan yang Terbakar Malam Jumat di Sampit

“Saya memang jarang liburan dengan keluarga karena sibuk jualan, kebetulan anak saya libur dari kerjaan dan keponakan saya juga banyak yang ingin ikut ya sudah kami gunakan kesempatan itu untuk liburan bersama,” ujar Ibu Nursa salah satu rombongan yang liburan di Pantai Ujung Pandaran, Minggu 25 Juli 2021.

Meskipun melanggar peraturan Pemerintah untuk tidak mengunjungi tempat wisata, rombongan keluarga tersebut tetap menggunakan masker dan menjaga kebersihan di sekitar pantai.

Sementara itu, penjaga tempat wisata pantai Ujung Pandaran mengatakan pada masa pandemi Covid-19 sulit sekali mendapatkan pengunjung. Mereka mengeluhkan sedikitnya pengunjung yang datang sehingga mempengaruhi penghasilan mereka.

BACA JUGA:   Pengamanan Areal Kebun Sawit Difokuskan dari Penjarahan

“Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelum pandemi penghasilan kami jauh sekali bedanya, dulu bisa sampai 1 juta per hari sekarang 100 sampai 200 ribu saja per hari, ia kalau ada pengunjung, kalau tidak ada ya kami tidak dapat apa-apa,” ujar salah satu penjaga lokasi di pantai Ujung Pandaran, Minggu 25 Juli 2021.

“Hasil yang kami dapatkan juga tidak bisa memenuhi kebutuhan kami sehari-hari, kami juga sudah tidak digaji oleh pemilik lokasi ini, kami hanya menunggu pengunjung yang datang supaya bisa membeli kebutuhan sehari-hari,” tambahnya. (Magang/Zaqiah/beritasampit.co.id).