SKB Kotim Latih 100 Ibu Rumah Tangga Pengolahan Produk Berbahan Nanas

PEMBUKAAN : IST/BERITA SAMPIT - Disdik Kotim diwakilkan Kabid Pembinaan PAUD dan PNF usai membuka program Desa Vokasi di Aula SKB Kotim.

SAMPIT – Sekitar 100 peserta terdiri dari ibu rumah tangga, pekerja rumah tangga, dan perempuan yang belum memiliki pekerjaan tetap, usia 18-44 tahun, dilatih untuk pengolahan berbagai produk berbahan baku nanas.

Pelatihan itu diselenggarakan oleh Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), kerja sama Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus. Kegiatan dipusatkan di Aula SKB Kotim mulai 21 Juli -1 Agustus 2021.

“SKB Kotim menjadi salah satu lembaga pemerintah yang dipercaya oleh Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus untuk menjalankan program Desa Vokasi,” ujar Kepala SKB Kotim Arief, SPd melalui rilis yang diterima redaksi media siber beritasampit.co.id, Kamis 29 Juli 2021.

Untuk diketahui, Program Desa Vokasi adalah program untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan lingkungan yang dilandasi nilai-nilai budaya dan pemanfaatan potensi lokal.

BACA JUGA:   PDIP Raih 10 Kursi, Sosok Ketua DPRD Akan Dirapatkan Tingkat Pusat Berdasarkan Rekomendasi Daerah

Arief menjelaskan, untuk menghindari kerumunan, kegiatan pembukaan program Desa Vokasi disiarkan langsung melalui YouTube Chanel SKB Kotim, sehingga seluruh peserta dapat ikut serta hadir dan berpastisipasi.

“Dalam kegiatan ini, peserta dibagi menjadi 4 kelompok. Praktik pengolahan nanas dipusatkan diruang tata boga dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” tegas Arief.

Selain itu, lanjutnya, peserta dibimbing langsung oleh instruktur yang sudah berpengalaman dan diandalkan, terutama mengolah nanas menjadi berbagai produk olahan misalnya, permen nanas, serbuk nanas, sirup nanas, dan stik nanas.

“Peserta tidak hanya dibekali dengan keterampilan mengolah nanas saja, peserta juga mendapat pelatihan bagaimana cara berwirausaha dimasa pandemi Covid-19,” kata Arief.

BACA JUGA:   Truk vs Truk Apa Jadinya, Begini Kondisi Sopirnya

Selain pelatihan, sambungnya, peserta juga mendapat pendampingan rintisan usaha. Pendampingan ini bertujuan untuk memberikan bantuan atau bimbingan teknis dalam merintis, mengembangkan, dan melaksanakan usaha kelompok.

Selanjutnya, peserta juga dibekali dengan keterampilan, ilmu untuk memulai usaha dimasa pandemi Covid-19, pendampingan usaha, bahkan modal usaha.

“Masing-masing kelompok mendapatkan bantuan dana rintisan usaha sebesar Rp 3 juta, kami harapkan dana bantuan itu digunakan untuk modal usaha,” sarannya.

Dengan adanya program Pendidikan Pemberdayaan Perempuan, tambah Arief, masyarakat sekitar sangat terbantu apalagi dimasa pandemi Covid-19 saat ini.

“Program Pendidikan Pemberdayaan Perempuan, merupakan langkah yang tepat dalam upaya peningkatan sumber daya manusia,” tutupnya.

(ifin/beritasampit.co.id)