Mukhtarudin: Vaksinasi Akan Ditingkatkan Hingga Herd Immunity Capai 70 Persen

IST/BERITA SAMPIT - Drs. H. Mukhtarudin Anggota Komisi VI DPR RI.

PANGKALAN BUN – Program vaksinasi Covid-19 per hari dari 1 juta akan ditingkatkan menjadi 2 juta per hari. Hal ini dikatakan Anggota DPR RI Drs. H. Mukhtarudin sesuai apa yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

“Yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato berkat arahan Bapak Presiden Joko Widodo yang ingin mempercepat kekebalan kelompok, guna mengantisipasi dan menekan penularan, percepatan vaksinasi terus dilakukan untuk segera mencapai target herd immunity, jumlah yang divaksinasi akan ditingkatkan,” kata Mukhtarudin melalui telepon seluler dari Jakarta, Minggu, 1 Agustus 2021.

Menurut Anggota Komisi VI ini, berbagai upaya penanganan pandemi Covid-19 memerlukan kerjasama semua pihak, tidak hanya Pemerintah namun juga keterlibatan masyarakat, swasta, para ahli termasuk para ahli kesehatan.

“Saat ini Pemerintah terus mengevaluasi perkembangan lonjakan kasus Covid-19 dan mengimplementasikan PPKM level 3 dan 4 yang ditetapkan berbasis kriteria penanganan di hulu dan hilir. Dan kebijakan PPKM perlu dipahami, juga dilakukan untuk menyeimbangkan life and livelihood yang diketahui merupakan solusi optimal bersama dengan vaksinasi,” ujar Mukhtarudin.

Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, bahwa untuk mengendalikan kasus aktif di hulu, Pemerintah juga harus mengingatkan bahwa peran penting masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan sangat penting untuk menggebrak mengingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa Covid-19 itu hanya bisa dicegah apabila ada partisipasi dan kedisiplinan dari masyarakat itu sendiri.

“Testing, tracing dan treatment menjadi penting untuk dilaksanakan, karena dengan jumlah testing yang besar kita bisa menjaring kasus aktif yang lebih tinggi. Dan ini lebih baik karena kita bisa mengetahui secara pasti berapa sebenarnya jumlah penduduk yang terpapar,”
kata Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) ini.

Lebih lanjut Mukhtarudin warga asli Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat ini mengatakan, bahwa saat ini pula Pemerintah sedang mengoptimalkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi untuk penerapan Digital Tracing dan Diintegrasikan dengan aplikasi NAR dan Silacak. Tahap pertama, bagi masyarakat yang mau masuk ke tempat umum harus mengunggah aplikasi tersebut sehingga bisa diketahui sudah divaksinasi atau belum.

“Kedepannya seluruh mobilitas akan bergantung pada vaksinasi. PCR dan swab antigen yang menjadi syarat juga dapat terdeteksi di aplikasi ini. Tahap pertama ini akan disiapkan 2-3 minggu ke depan,” imbuh Mukhtarudin.

Dia menambahkan, aplikasi Peduli Lindungi ini bisa digunakan untuk melakukan pelacakan masing-masing dan bisa memonitor seperti yang dilakukan di negara lain. Sedangkan, untuk memenuhi kebutuhan oksigen, Pemerintah telah bekerja sama dengan berbagai negara termasuk Singapura dan terus mencari jalan dari dalam maupun luar negeri untuk menangani jumlah ketersediaan oksigen.

“Saya mendengar Bupati Kobar Hj. Nurhidayah, dengan salah satu perusahaan besar swasta di Pangkalan Bun, telah kerja sama untuk pengisian oksigen, itu langkah bagus dan cepat untuk mengatasi situasi kedaruratan yaitu kekosongan stok isi tabung oksigen khususnya di Kabupaten Kobar,” ujar Mukhtarudin. (Man/beritasampit.co.id).