BKSDA Pos Sampit Evakuasi Bekantan Tenggelam di Sungai Mentaya

LEPAS :IST/BERITA SAMPIT - Tim BKSDA Pos Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur saat melepaskan Bekantan di wilayah Desa Mentaya Seberang, Kecamatan Seranau.

SAMPIT – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melakukan proses evakuasi terhadap hewan lindung dengan nama latin Nasalis larvatus atau Bekantan.

Kepala BKSDA Pos Sampit, Muriansyah menjelaskan awal mula pihaknya menerima informasi dari masyarakat sekitar Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) bahwa terdapat hewan lindung Bekantan yang ditemukan oleh seorang motoris kelotok saat melayani penyeberangan Sampit-Seranau.

“Pagi tadi sekitar pukul 09.30 Wib seorang motoris kelotok atas nama Alus dan Johan
menemukan Bekantan yang berenang di tengah sungai Mentaya. Bekantan terlihat kelelahan, karena kasihan akan tenggelam. Bekantan ditangkap dan diikat di bagian pinggang. Bekantan lalu diserahkan kepada seorang yang bernama Amat yang juga motoris kelotok,” jelas Muriansyah, Rabu 4 Agustus 2021.

BACA JUGA:   Jadwal Kapal PT DLU dari Sampit Bulan Maret-April 2024

Kata Muriansyah, Amat mengetahui bahwa Bekantan termasuk satwa liar yang dilindungi undang-undang. Bekantan lalu dibawa Amat ke pelabuhan PPM Sampit dan akhirnya penemuan Bekantan tersebut langsung dilaporkan ke petugas BKSDA Pos Sampit.

Setelah menerima informasi itu pihak petugas BKSDA Pos Sampit langsung menuju ke lokasi yang dibantu dua orang anggota komunitas reptil Sampit Hari dan Aji. Selanjutnya petugas memasukan Bekantan ke kandang angkut.

“Di khawatirkan Bekantan makin stres karena berada di dalam kandang dan diduga kuat Bekantan berasal dari hutan di Kecamatan Seranau, serta lokasi hutan di Seranau merupakan salah satu habitat Bekantan yang ada di Kotim, maka petugas langsung membawa Bekantan itu ke wilayah hutan tepi sungai Mentaya, tepatnya di Desa Mentaya Seberang dengan menggunakan 1 buah klotok. Dan Bekantan berhasil dilepasliarkan di lokasi tersebut,” katanya.

BACA JUGA:   Petugas Pemilu KPU dan Bawaslu di Katingan Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan

Sementara itu, diungkapkan Muriansyah, dalam 4 tahun terakhir, sudah ada 5 kasus serupa. Bekantan menyeberang sungai Mentaya, kelelahan dan hampir tenggelam dan di tolong motoris klotok penyeberangan, lalu diserahkan ke petugas BKSDA Pos Sampit.

”Bekantan itu jenis kelamin betina dan masih remaja, sementara untuk umurnya tidak bisa diperkirakan,” tutupnya.

Untuk diketahui, Bekantan dengan nama latin Nasalis larvatus atau Proboscis monkey merupakan spesies endemik yang mendiami hutan bakau (mangrove) di pulau Kalimantan (Indonesia, Malaysia dan Brunei). Di Kalimantan, Bekantan dikenal juga dengan nama Kera Belanda, Pika, Bahara Bentangan, Raseng dan Kahau. (im/beritasampit.co.id).