Waspada! Di Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

IST/BERITA SAMPIT - Ilustrasi angin kencang saat hujan lebat.

DKI JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang yang dapat terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia pada Rabu, 4 Agustus 2021.

Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang seperti di Aceh, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, Jambi.

Kemudian Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Riau. Lalu di Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.

BACA JUGA:   Cegah Inflasi, Banggar DPR Minta TPID Pantau Komoditas Pangan Jelang Lebaran 2024

Khusus di wilayah DKI Jakarta pada Rabu, potensi hujan lebat disertai kilat dengan durasi singkat dapat terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada sore hingga menjelang malam hari.

Sementara di Jawa Barat, potensi hujan lebat disertai kilat di wilayah Kabupaten/Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten/Kota Bekasi, Karawang, Subang, Sukabumi, Cianjur, Bandung Raya, hingga Garut.

Sebelumnya, BMKG terus memperbarui teknologi guna mengantisipasi perubahan iklim global yang semakin kompleks dan dinamis. BMKG terus berupaya mengembangkan teknologi sistem peringatan dini cuaca dan iklim, dengan sistem observasi yang didukung dengan sistem informasi.

BACA JUGA:   Dukung Hilirisasi Industri, Mukhtarudin Minta Seluruh Proyek Strategis Nasional Dipercepat

“Dengan begitu, masyarakat yang kerap terdampak perubahan iklim seperti nelayan dan petani dapat memantau dan cepat beradaptasi pula,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangannya dikutip Antara, Senin.

Dwikorita mengatakan, pembaruan teknologi menjadi sangat penting agar dampak perubahan iklim yang begitu cepat bisa dimitigasi dengan baik. Selain itu, untuk menentukan langkah serta aksi yang diperlukan untuk beradaptasi dengan situasi tersebut.

“Meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer menjadi salah satu penyebab perubahan iklim global. Kita harus cepat memahami, beradaptasi, dan menyesuaikan diri dengan fenomena ini,” ujar dia. (Atr/Red/beritasampit.co.id).