Pekebun Durian Bapinang Pulau Hanaut Usulkan Studi Tiru Ke Pontianak, Ini Istimewanya

DURIAN REMBANG : ARIFIN/BERITA SAMPIT - Plt Camat Pulau Hanaut (baju pdh) bersama Kades Bapinang Hulu menunjukan pohon durian rembang yang tidak produktif selama 2 tahun karena faktor alam.

SAMPIT – Para petani kebun durian khususnya di wilayah Desa Bapinang Hulu, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), mengusulkan studi tiru. Salah satu ke Pontianak Provinsi Kalimantan Barat.

“Iya, ada usulan dari pekebun kami agar mereka bisa diajak untuk studi tiru ke Pontianak. Sebab, di Pontianak salah satu provinsi yang punya perkebunan durian cukup besar,” ucap Kepala Desa Bapinang Hulu Sugianur, Kamis 5 Agustus 2021.

Studi tiru yang dimaksud, kata Sugi, bagaimana cara pekebun di wilayah Pontianak itu agar pohon durian tetap hasilkan buah tiap musim.

BACA JUGA:   Pemkab Kotim Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir 14 Hari Kedepan

“Nah, itu yang rencananya akan ditiru para pekebun kami, sehingga mereka sangat berharap untuk dilibatkan pada studi tiru nantinya,” ujar Kades 3 periode ini.

Dia menambahkan, selama 2 tahun (2020-2021) pohon durian di Desa Bapinang Hulu tidak menghasilkan. Secara sederhana disimpulkan, kata Sugi, kendalanya faktor alam.

“Sudah 2 tahun di wilayah Pulau Hanaut musim kemarau basah. Hal itulah mungkin jadi penyebab utama, pohon durian di wilayah kami tidak hasilkan buah. Andai selama satu itu ada kemarau panjang, seperti biasanya pohon durian dipastikan berbuah bahkan 10.000 per hari, sekali panen,” kata Sugianur.

BACA JUGA:   Merantau ke Sampit Ingin Buka Usaha, Pasutri Ini Malah Jadi Korban Penipuan

Sementara itu, Pelaksana tugas Camat Pulau Hanaut Sufiansyah mengapresiasi usulan pekebun durian. Alasannya, durian Bapinang sudah terkenal namun tidak hasilkan buah selama 2 tahun.

“Kami sangat setuju apabila pemerintah desa memfasilitasi aspirasi pekebun durian di Bapinang untuk studi tiru ke Pontianak,” ujarnya. (ifin/beritasampit.co.id).