Di tengah Pandemi, Klinik Bisnis Optimis UMKM Bangkit

VIRTUAL : IST/BERITA SAMPIT - Kelas Klinik Bisnis Vol 5 Semester II yang dilaksanakan secara virtual

PALANGKA RAYA – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting dan strategis dalam perkembangan ekonomi suatu negara. Kemajuan UMKM menentukan kesejahteraan ekonomi suatu bangsa.

Pada saat krisis ekonomi di tengah pandemi Covid-19 saat ini, kemampuan UMKM untuk tetap bertahan merupakan bukti bahwa sektor UMKM merupakan bagian dari sektor usaha yang cukup tangguh. Walaupun pada kenyataannya selama ini masih banyak UMKM yang memiliki keterbatasan, dan kendala dalam bertahan terutama untuk mengelola keuangan bisnisnya.

Dari permasalahan tersebutlah, maka di Kelas Klinik Bisnis Vol 5 Semester II yang dilaksanakan secara virtual dengan mengangkat pembahasan mengenai financial dengan tema “memutar keuangan untuk keuntungan” menghadirkan narasumber yang merupakan seorang konsultan keuangan yaitu Axel Efraim, Sabtu 14 Agustus 2021 Malam.

BACA JUGA:   DPMPTSP Melaksanakan Program Rutin Ramadan Berbagi

Pada kesempatan itu CEO Klinik Bisnis Monica Putri Rasyid menjelaskan bahwa “Kelas Klinik Bisnis didedikasikan untuk para pemilik usaha, bahkan personality sendiri, dimana kita akan belajar mengenai finansial dan juga pengolah buku yang tepat,” ucapnya.

Monica berpesan untuk semua mitra Klinik Bisnis dan peserta yang hadir dapat mengambil ilmu tentang financial bisnis, agar bisa memperbaiki lagi flow pendanaan nantinya.

Dalam kesempatan itu Axel Efraim menjelaskan ada empat tahapan untuk orang bisa menghasilkan uang yang pertama itu adalah karyawan, kedua pekerja sendiri, ketiga bisnis owner dan yang terakhir itu investor.

BACA JUGA:   PPKHI Kalteng Turut Menyoroti Kasus Dugaan Malapraktik, Sebutkan Hukuman Terberat Hingga Siap Bantu Korban

“Dalam mengatur keuangan teman-teman harus mengamankan lima hal ini yaitu bagian pertama cash low, kredit, dana darurat. kedua manajemen resiko, ketiga investasi, keempat dana hari tua atau pensiun, dan kelima waris dan hibah,” jelasnya.

Adapun cara yang tepat untuk mengalokasikan sebagian keuntungan untuk bisnis, yang paling dasar adalah 50 persen untuk kebutuhan, 30 persen untuk hal-hal yg tidak terduga, 20 persen untuk jaga-jaga.

“Selain mengatur keuangan berbisnis kita juga harus bisa memilih orang yang tepat untuk menjadi partner, berikut ada enam kriteria untuk menjadi partner yaitu passion, jujur, team work, character, complementary, commitment. jelas konsultan keuangan tersebut,” tandasnya.

(Hardi/Beritasampit.co.id)