Sinar Mas Beri Bantuan Oksigen Cair, Wagub: Saya Harap Jadi Pemantik Perusahaan Lain

WAWANCARA : HARDI/BERITA SAMPIT - Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo saat diwawancara awak media di Kantor Gubernur Kalteng.

PALANGKA RAYA – Pada Bulan Juli 2021 lalu merupakan puncak kedua lonjakan kasus baru Covid-19, dan banyak korban meninggal dunia. Tingkat hunian rumah sakit pun terus meningkat, sehingga kebutuhan oksigen medis juga meningkat.

Penyakit ini paling mengkhawatirkan daya rusaknya bila telah menyerang organ pernapasan, menyebabkan sesak napas, terutama pada kriteria sedang, berat dan kritis, dalam kondisi ini pasien sangat membutuhkan terapi oksigenasi pada pengobatannya. Untuk itu, ketersediaan pasokan oksigen medis benar-benar diperlukan.

Berdasarkan data Provinsi Kalimantan Tengah per 30 Juli 2021, kebutuhan oksigen medis per hari diperkirakan sebanyak 17.100 meter kubik atau 6.038,5 ton, sedangkan kapasitas suplainya sebanyak 11.365,79 meter kubik atau 4.013,79 ton, sehingga masih terdapat kekurangan sebanyak 2.024,71 ton per hari.

Dari data tersebut, diketahui juga bahwa dengan pemakaian oksigen medis 10.468 meter kubik dan persediaan 12.838 meter kubik, maka diperkirakan akan habis dalam waktu 29 jam (1,23 hari). Hingga saat ini, kebutuhan pasokan oksigen medis masih sangat diperlukan pada beberapa kabupaten.

Pemerintah Provinsi Kalteng telah menerima bantuan CSR berupa oksigen cair dari Sinar Mas Group. Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo mengucapkan terima kasih atas bantuan tersebut.

Bantuan oksigen cair Sinar Mas Group tahap pertama sebanyak 18 ribu liter, nantinya akan diserahkan juga bantuan oksigen cair dalam jumlah yang sama pada dua tahap berikutnya.

“Sehingga keseluruhan bantuan nantinya berjumlah 54 ribu liter oksigen cair,” ucap Edy Pratowo di Kantor Gubernur Kalteng, Jumat 20 Agustus 2021.

Bantuan dari Sinar Mas Group ini tentunya akan sangat membantu penanganan pandemi di Kalteng, khususnya untuk memenuhi kebutuhan esensial oksigen bagi perawatan masyarakat yang terpapar Covid-19.

“Ini merupakan bentuk partisipasi dan kontribusi nyata pihak swasta untuk bergerak bersama-sama Pemerintah dalam upaya menanggulangi pandemi Covid-19. Saya berharap ini dapat menjadi pemantik bagi korporasi atau perusahaan lainnya untuk dapat tergerak melakukan hal serupa, berpartisipasi mendukung Pemerintah dalam upaya mengatasi pandemi ini,” tutur Edy.

Pemerintah tentunya tidak bisa bekerja sendiri menangani pandemi ini, perlu kolaborasi dan gotong royong seluruh pihak atau stakeholder. (Hardi/beritasampit.co.id).