Sudah 10 Hari Pangkalan Bun Jadi Kota Hujan

MAMAN WIHARJA/BERITA SAMPIT - Salah satu pemandangan di sudut Kota Pangkalan Bun, Perumahan Beringin Rindang belakang Kantor DPRD Kobar, yang hujan sampai sore, Sabtu 21 Agustus 2021.

Penulis: Maman Wiharja, Wartawan beritasampit.co.id.

SUDAH sepuluh hari, Kota Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), berubah menjadi Kota Hujan, seperti halnya di Kota Bogor Jawa Barat, yang setiap hitungan jam turun hujan, kemudian berhenti dan beberapa jam kemudian hujan lagi.

Pengamatan penulis juga sama di Kota Pangkalan Bun, sejak Upacara Apel Siaga Karhutla yang dibuka Bupati Hj. Nurhidayah, Kamis, 12 Agustus 2021 saat terik panas matahari, tapi sorenya disambut hujan deras. Sampai sekarang sudah sepekan lebih Kota Pangkalan Bun umumnya di Kabupaten Kobar, turun hujan.

Setelah hujan berhenti, langit mendung kemudian hujan lagi sampai malam hari. Bahkan pada pagi harinya, Kota Pangkalan Bun dan sekitarnya diselimuti embun tebal, sehingga udara pagi semakin dingin menyengat.

Beberapa hari sebelum Upacara Apel Gelar Pasukan Karhutla, pengamatan penulis, Kabupaten Kobar dilanda panas terik matahari, bahkan titik-titik api mulai bermunculan, seperti dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kobar.

BACA JUGA:   Bukan Hanya Ada  di Cirebon, Musik Obrog-Obrog Pembangun Sahur Ternyata Juga Ada di Kota Kumai, Kotawaringin Barat

Dua hari berturut-turut, Sabtu 7 Agustus 2021 dan Minggu, 8 Agustus 2021, terjadi Karhutla di Jalan Padat Karya Kecamatan Kumai, setelah 3 jam disiram air, api di lahan 2 hektare itu dapat dikendalikan oleh Tim Gabungan Satgas Karhutla.

Kemudian menyusul, Minggu 8 Agustus 2021 Karhutla sekitar 1 hektare di Danau Biru Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arsel, sekitar 2 jam lebih, kondisi api berhasil dipadamkan.

Melihat dua hari berturut-turut kejadian Karhutla di Desa Pasir Panjang dan Jalan Padat Karya Kumai, waktu itu membuat tegang masyarakat. Lantaran dikhawatirkan bencana Karhutla akan terus berlanjut.

Namun yang diperkirakan bahwa bulan Agustus 2021 mulai kemarau panjang ternyata prakiraan tersebut melenceng. Buktinya, empat hari kemudian, Kamis 12 Agustus 2021, berturut-turut selama 10 hari sampai sekarang Kota Pangkalan Bun diguyur hujan pagi, siang dan malam.

Pengamatan penulis, kita semua jangan lengah karena musibah yang diturunkan oleh Yang Maha Pencipta Alam Semesta – Allah SWT, bukan hanya berbentuk Karhutla. Tapi banyak musibah lainnya, termasuk hujan deras. Karena kalau hujan derasnya sampai berlama-lama, juga bisa menimbulkan bencana alam besar yaitu banjir.

BACA JUGA:   Berdiri Tahun 1961 dengan Modal Dasar Rp10 Juta, Bank Kalteng Sekarang Berhasil Menumbuhkan Aset Sampai Rp15,19 Triliun (Bagian 01)

Sebagai renungan, kenapa terjadi Bencana, jawabannya semua ada dalam Alquran Surah Hud ayat 101: “Dan Kami tidak menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri, karena itu tidak bermanfaat sedikit pun bagi mereka sesembahan yang mereka sembah selain Allah, ketika siksaan Tuhanmu datang. Sesembahan itu hanya menambah kebinasaan bagi mereka”.

Apa maksud Allah menciptakan sebuah bencana?. Tiada lain untuk mengingatkan kepada umat manusia agar terus ingat kepadanya. Bagi siapa saja yang percaya dan menjalankan perintah-Nya, akan diberikan keselamatan dalam menghadapi bencana dan kiamat tersebut, namun tidak bagi yang sebaliknya.