Akhir Agustus, Jembatan antarprovinsi Kalsel-Kalteng Siap Dilakukan Uji kelayakan

Pj Gubernur Kalsel meninjau pembangunan jembatan Trans Kalimantan yang siap dioperasionalkan. (Antaranews Kalsel/Istimewa)

Banjarmasin – Jembatan Alalak yang merupakan jembatan Trans Kalimantan yang menghubungkan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah siap dilakukan uji kelayakan pada akhir Agusutus 2021.

Uji kelayakan ini bertujuan untuk melihat daya tahan jembatan, sebelum secara resmi dimanfaatkan untuk masyarakat. Hasil dari uji kelayakan itu nantinya akan dilaporkan kepada Kementerian PUPR dan setelahnya akan diterbitkan dokumen layak fungsi.

Jembatan yang dibangun dengan konsep cable stayed ini memiliki empat jalur, yaitu dua untuk arah dalam kota dan dua menuju luar kota.

Jembatan Alalak Baru sudah mencapai 97 persen dan diharapkan dapat selesai dalam dua minggu kedepan.

“Insya Allah akhir Agustus 2021 akan diadakan loading test untuk menguji kelayakan jembatan Trans Kalimantan, yang menghubungkan Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala tersebut,” kata Pj Gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal ZA, dikutip dari Antara, Senin 23 Agustus 2021, usai melakukan kunjungan ke proyek pembangunan jembatan yang mulai dibangun sejak 2019 tersebut.

Safrizal mengatakan, jembatan yang didesain untuk bisa dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton tersebut merupakan jembatan cable stayed dengan lengkung pertama di Indonesia.

“Ini adalah satu-satunya jembatan cable stayed model melengkung di Indonesia. Untuk yang lurus di Batam sudah ada,” tambah Safrizal.

Jembatan yang menghubungkan antara Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala ini nantinya dapat menjadi ikon baru Provinsi Kalimantan Selatan. Untuk itu, Safrizal akan berdiskusi dengan pihak terkait yaitu Pemkot Banjarmasin dan Pemkab Batola, untuk menjadikan kawasan sekitar jembatan sebagai tempat wisata.

Ia memastikan, kawasan di sekitar jembatan layak menjadi salah satu tempat wisata apabila ditata dengan baik, seperti penataan pinggiran sungai, yang mungkin akan dibebaskan, dan didisain untuk pembangunan siring.

Siring tersebut, tambah dia, bisa diperkaya dengan tempat makan serta menara pandang, untuk menambah keindahan saat menikmati pemandangan jembatan ini.

“Nanti hal ini akan saya rundingkan dengan Wali Kota Banjarmasin dan Bupati Batola, agar di tahun 2022 sudah ada program penataan di sekitar jembatan ini agar kondisinya benar-benar indah,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Safrizal juga mengucapkan selamat kepada seluruh tim yang mampu mengerjakan proyek infrastruktur konektivitas ini dengan tepat waktu.

Berdasarkan perkiraan awal, jembatan ini akan dapat digunakan pada minggu kedua September, atau bahkan lebih cepat di minggu pertama September 2021.

(Antara/BS-65/beritasampit.co.id)