Kasus Kekerasan Anak di Kota Bima Jadi Sorotan Aktivis HMI

Ketua Bidang Pembinaan Anggota HMI Cabang Bima, Muhsinin

BIMA – Dalam pekan ini video kekerasan anak viral di media sosial hingga kasus dilaporkan kepada kepolisian oleh pihak keluarga korban. Pasalnya, seorang siswi salah satu sekolah menengah pertama di Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat menghakimi teman sejawatnya hingga mengundang amarah banyak pihak.

Bahkan, kasus kekerasan anak tersebut menuai tanggapan serius dari aktivis organisasi mahasiswa tertua di Indonesia, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ketua Bidang Pembinaan Anggota HMI Cabang Bima, Muhsinin menilai kasus ini merupakan contoh yang tidak etis bagi seorang pelajar.

“Kejadian tersebut karena kurangnya pengawasan yang intensif dari pihak sekolah dan kurangnya pengontrolan pihak guru maupun pihak orang tua,” katanya, Minggu 22 Agustus 2021.

Bagaimana tidak, peristiwa yang viral sepekan lalu di medsos itu hingga kini masih mendapat sorotan banyak pihak. Aktivis HMI ini menduga kuat bahwa tindakan anak-anak yang berseragam sekolah tersebut terkesan sangat jauh dari pengawasan.

“Setiap guru dan orang tua harus tahu bahwa di luar sana banyak anak-anak yang keluyuran dan sering jauh dari pengawasan, apalagi meningkatnya penggunaan teknologi saat ini semua menjadi serba mudah,” tutur Muhsinin.

Dari kejadian tersebut dia berharap, pihak sekolah dan orang tua dapat mengambil pembelajaran yang berharga agar lebih intensif membangun komunikasi dalam meningkatkan pengawasan terhadap anak. (NR/beritasampit.co.id).