Jalan Tol Pertama di Kalimantan Ini Diprediksi Jadi Tulang Punggung Kawasan Ekonomi

ANTARA/BERITA SAMPIT - Tangkapan Layar Presiden Jokowi pada Selasa (24/8) ini meresmikan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda seksi I dan V di Gerbang Tol Manggar, Balikpapan.

BALIKPAPAN – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengharapkan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) akan menjadi tulang punggung yang menciptakan kawasan perekonomian baru di Pulau Kalimantan.

“Jalan Tol Balsam memangkas biaya logistik dan waktu tempuh antar Balikpapan-Samarinda dari sekitar 3 jam, menjadi 1,5 jam,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian dalam keterangannya, terkait peresmian Jalan Tol Balsam seksi I dan V oleh Presiden Jokowi, di Gerbang Tol Manggar, Balikpapan, Selasa 24 Agustus 2021.

Presiden Jokowi pada Selasa ini meresmikan Jalan Tol Balsam seksi I dan V, yang menandai tuntasnya pembangunan seluruh seksi Jalan Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 97,3 kilometer. Rampungnya tol Balsam, kata Jokowi merupakan sejarah karena menjadi tol pertama di Pulau Kalimantan.

“Ini juga menjadi momen bersejarah, karena Tol Balikpapan-Samarinda merupakan jalan tol pertama di Pulau Kalimantan. Ini capaian yang patut kita syukuri,” ujarnya.

BACA JUGA:   Pembangunan Pendidikan Penting Guna Optimalkan Bonus Demografi

Pemerintah, kata Jokowi, tidak ingin pembangunan infrastruktur hanya terpusat di Pulau Jawa atau Sumatera saja, melainkan juga harus merata ke pulau-pulau lain. Ia mengharapkan dengan hadirnya Tol Balikpapan-Samarinda akan menghadirkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.

“Jaringan logistik kita akan lebih baik, lebih efisien, lebih cepat sehingga akan memperbaiki daya saing,” ucapnya.

Jokowi meyakini kemudahan akses dari jaringan tol Balikpapan-Samarinda ini akan membuat biaya logistik semakin murah sehingga mengurangi beban pelaku ekonomi.

“Sehingga menjadikan ekonomi di Kalimantan Timur semakin efisien dan semakin kompetitif,” ujar dia.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan Jalan Tol Balsam mampu memberikan kelayakan usaha yang lebih baik sehingga keberlanjutan investasi di jalan tol bisa terus dilakukan.

BACA JUGA:   Integrasi Tiktok Tokped Untungkan UMKM, Ini Kata Anggota Komisi VI DPR RI

Jalan tol Balsam dibangun sejak November 2016 terdiri dari 5 seksi, yaitu Seksi I ruas Balikpapan – Samboja (21,66 Km), Seksi II ruas Samboja – Muara Jawa (30,98 Km), Seksi III Muara Jawa – Palaran (17,30 Km), Seksi IV Palaran – Samarinda (16,59Km), dan Seksi V ruas Balikpapan – Manggar (10,74 Km).

Dari lima seksi, Pemerintah memberikan dukungan pembangunan konstruksi di Seksi I dan Seksi V yang bertujuan meningkatkan kelayakan finansial ruas tol tersebut dengan biaya konstruksi Rp 4,38 triliun. Sedangkan untuk Seksi II-III dan IV, pembangunannya menggunakan dana Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Jasa Marga Balikpapan-Samarinda dengan nilai investasi Rp 11,89 triliun. (Antara/beritasampit.co.id).