Kehadiran Tim Ini, Kades Langsung Tegang, Kenapa Ya?

PEMBUKAAN : ARIFIN/BERITA SAMPIT - Plt Camat dan Sekcam Pulau Hanaut, bersama tim pada saat pembukaan "Entry Briefing" yang dipusatkan di Aula Kantor Kecamatan Pulau Hanaut, Kotim, Kalteng.

SAMPIT – Sejumlah kepala desa dan perangkat desa yang ada di 14 desa tersebar di wilayah Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), pada saat menghadiri “Entry Briefing” di aula kecamatan setempat, terlihat tegang.

Hal itu tergambar jelas, pada saat perwakilan 3 orang dari Inspektorat Kotim menggelar “Entry Briefing” terutama pada saat pembukaan kegiatan yang dihadiri Plt Camat Sufiansyah dan Sekcam Pulau Hanaut Akhmad Zuhdi.

“Kalau inspektorat datang jangan tegang, kehadiran kami bukan mencari kesalahan melainkan sebagai auditor pembina dan pengawasan interen,” ucap Kepala Inspektorat Kotim melalui Irban III Bambang pada saat memberikan sambutan terkait tupoksi inspektorat, Selasa 24 Agustus 2021.

Kehadiran tim Inspektorat ke Kecamatan Pulau Hanaut melakukan “Entry Briefing” di 14 desa, kata Bambang, melaksanakan surat tugas yang dikeluarkan Bupati Kotim.

Adapun acuannya yakni, sesuai dengan surat tugas Bupati Kotim Nomor : 700.057/357/VIII/Insp-/2021 tanggal 11 Agustus 2021 dan Surat Keputusan Bupati Kotim Nomor : 188.45/0022/huk-INSPEKTORAT/2021 tanggal 9 Februari 2021 tentang penetapan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) pada Inspektorat Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2021.

Tim auditor Inspektorat yang mengemban amanah dari Bupati Kotim ada 3 orang yakni, Ketua Tim Erny Kristiana, anggota tim Eko Budi Kurniawan dan Pengendali Teknis Bambang.

“Ketua tim dan anggota tim, mereka berdua penyuluh anti korupsi yang sudah kompeten menurut KPK,” ungkap Bambang.

Sementara itu, Pelaksana tugas Camat Pulau Hanaut Sufiansyah menyampaikan bahwa tugas pokok dan fungsinya inspektorat adalah pembina dan pengawas interen.

“Kami harapkan kepada kepala desa dan perangkat desa, kehadiran tim inspektorat ke desa hendaknya disambut dengan baik, bukan dijadikan sebagai beban,” ujar Sufiansyah.

Dia juga berharap, dengan adanya tim inspektorat langsung melakukan audit interen di desa kedepannya ada perbaikan terutama dalam hal laporan penggunaan anggaran negara di desa.

(ifin/beritasampit.co.id)