BNN Provinsi Kalteng Endus di Kotim Banyak Bandar Besar Narkoba

ILHAM/BERITA SAMPIT - Penyerahan cindera mata dari Bupati Kotim H. Halikinnor, yang diterima Kepala BNN Provinsi Kalteng Brigjen Pol. Roy Hardi Siahaan, Rabu 25 Agustus 2021.

SAMPIT – Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng)telah mengendus bahwa di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) banyak bandar narkoba. Hal ini karena Kotim menjadi salah satu wilayah strategis karena bisa dilintasi baik melalui darat, laut maupun udara.

“Di Kotim banyak bandar narkoba, dan ada bandar besarnya, kita tunggu waktunya saja,” kata Kepala BNN Provinsi Kalteng Brigjen Pol. Roy Hardi Siahaan, pada kegiatan Penandatanganan MOU serta perjanjian kerjasama antara Bupati Kotim dan Kesbangpol Kotim di Ruang Anggrek Tebu Setda Kotim, Rabu 25 Agustus 2021.

Dengan adanya BNK Kotim yang diketuai Wakil Bupati Kotim Irawati Buhari, menurut Roy peran Pemerintah Daerah bisa membantu dengan melibatkan TNI dan juga Kepolisian untuk melaksanakan kegiatan operasi di lapangan, sehingga mampu mengurangi pergerakan jaringan narkoba di daerah ini.

Apa lagi dengan adanya keinginan Pemkab Kotim yang akan menghibahkan tanah untuk dibangun kantor BNK sekaligus lembaga rehabilitasi seluas 1 hektare. Tentunya sangat membantu dalam menekan peredaran maupun pecandu narkoba di wilayah Kotim.

“Saya mengapresiasi keinginan pemerintah daerah yang akan mendirikan lembaga rehabilitasi. Ini merupakan tekat yang baik serta bukti keseriusan yang sungguh-sungguh ingin menyelamatkan mereka pencandu narkoba maupun menekan peredarannya,” ujarnya.

“Dengan dibangunnya lembaga rehabilitasi kita berharap para pecandu dan korban narkotika bisa dirujuk ke sana,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Kotim Halikinnor, mengungkapkan harapannya bisa terwujud bisa mendirikan dan meresmikan kantor BNK Kotim. Apa lagi berdasarkan dari data yang diterimanya, pengungkapan kasus narkoba di Kotim cukup tinggi, seperti pada tahun 2018 terdapat 129 kasus, tahun 2019 sebanyak 136 kasus dan tahun 2020 sebanyak 110 kasus.

“Letaknya Kotim yang cukup strategis bisa lewat darat, laut dan udara. Bahkan pernah terungkap ada kapal sayur yang membawa narkotika, kemudian peredaran yang sudah meluas ke pedalaman. Ini menjadi tantangan kita bersama, saling bersinergitas melakukan pemberantasan hingga ke kalangan masyarakat,” terang Halikin.

“Saya mengajak tokoh agama, masyarakat juga turut campur memerangi dan memberantas barang haram ini. Sebab keterlibatan narkoba bukan hanya pada kalangan generasi muda, namun orang dewasa juga banyak menjadi pengguna narkotika,” lanjutnya.

Dengan adanya kerjasama ini, Halikin berharap upaya Pemkab untuk menekan serta memerangi peredaran narkoba di Bumi Habaring Hurung ini, bisa terwujud dan berjalan dengan lancar. (Cha/beritasampit.co.id).