Hingga Agustus 2021 Polres Kotim Berhasil Ungkap 70 Kasus Narkoba

IST/BERITA SAMPIT - Ilustrasi

SAMPIT – Tingginya peredaran narkotika di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjadi momok yang terus diperangi Satuan Reserse Narkoba Polres Kotim. Untuk tahun 2021 hingga pertengahan bulan Agustus ini sebanyak 70 kasus sudah berhasil diungkap.

“Dari 70 kasus yang kita ungkap, ada satu tangkapan yang cukup besar sebanyak 700 gram, hampir satu kilo dari salah satu tersangka di Kecamatan Kota Besi sekitar bulan Februari lalu,” ungkap Kasat Resnarkoba Polres Kotim AKP. Syaifullah, Rabu 25 Agustus 2021.

Kotim sendiri merupakan wilayah yang terbuka,  karena memiliki bandar udara, akses laut dan juga darat. Sehingga kemungkinan besar menurut Syaifullah apa yang dikhawatirkan masuknya narkoba ke Kotim bisa terjadi.

BACA JUGA:   Galian C Beroperasi di Sekitar Perkebunan Kelapa Sawit, Warga Minta Pemerintah dan Penegak Hukum Turun Tangan

“Tapi kita aparat Kepolisian dibantu oleh masyarakat tetap komitmen memberantas narkoba. Dan kita mengimbau pada masyarakat ikut mendukung, artinya Polisi tidak bisa bertindak tanpa adanya bantuan dari masyarakat,” paparnya.

Syaifullah juga mengimbau pada masyarakat jika menemukan, melihat, mendengar dan bisa membuktikan adanya transaksi atau peredaran narkoba di wilayah tempat tinggal maupun di jalan, agar kiranya bisa membantu melapor ke Polisi sehingga bandar maupun pengedar barang haram tersebut bisa cepat tertangkap.

BACA JUGA:   Jadi Penantang Petahana, Rudini Darwan Ali akan Maju Tanpa Beban di Pilkada Kotim

“Kita akan lindungi indentitas saksi yang melaporkan adanya pengedar maupun bandar narkoba di Kotim ini,” tegasnya.

Berkaitan dengan diduga banyaknya bandar narkoba di Kotim, pihak Satuan Resnarkoba Polres Kotim juga telah melakukan pemetaan pada jaringan narkoba tersebut, yang nanti pastinya menunggu waktu yang tepat untuk ditangkap.

“Bandar besar punya jaringan, kadang-kadang mereka dapat 10 gram bisa dibagi-baginya. Jadi jangan kita lihat besar kecilnya. Tapi bagaimana mereka punya jaringannya, ini yang menjadi tugas kita bagaimana memutus jaringan itu,” tandasnya. (Cha/beritasampit.co.id).