SAMPIT – Sejumlah kelompok tani (Poktan) di Desa Rawa Sari, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), diberikan penyuluhan pemanfaatan lahan tidur.
Penyuluhan itu disampaikan Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) Madya Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kotim, Ir H Eddy Mashami, MM. Kegiatan dipusatkan di Balai Desa Rawa Sari.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kotim melalui Kepala Bidang PMD Candra Riana Dewi menyampaikan potensial di wilayah Rawa Sari pertanian bahkan peternakan.
“Kami apresiasi upaya pemerintah desa untuk meningkatkan potensial pertanian dan perekonomian masyarakat desa,” ujarnya di Balai Desa Rawa Sari, Rabu 25 Agustus 2021.
Sementara itu, Kepala Desa Rawa Sari melaporkan bahwa lahan tidur di Desa Rawa Sari cukup luas namun belum dimanfaatkan dengan baik oleh warga desa setempat.
“Kami mengapresiasi kegiatan ini, semoga poktan kami kedepannya memaksimalkan lahan tidur yang tersedia untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” ucap Sigit.
Narasumber dari Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM) Madya DPMD Kotim Eddy Mashami memyebutkan, lahan tidur adalah lahan pertanian selama lebih 2 tahun tidak dimanfaatkan.
“Lahan tidur umumnya terjadi disebabkan suatu lahan tidak lagi mampu mendukung pertumbuhan tanam secara optimal, sehingga kebanyakan ditinggalkan,” kata Eddy dihadapan Poktan Rawa Sari.
Eddy membeberkan, untuk memaksimalkan lahan tidur faktor terpenting dalam pemanfaatan lahan tidur melalui pemberdayaan petani, pemberdayaan kelembagaan dan pemberdayaan usaha tani.
Selain itu, poktan melakukan pembudidayaan tanaman yang pertumbuhannya lambat seperti pohon yang menghasilkan kayu, melakukan tumpang sari, menanam lidah buaya, sorgum maupun cabai.
Sekadar diketahui, kegiatan juga dihadiri Perwakilan Kecamatan Pulau Hanaut Ahmad Kusasi, Kapolsek Pulau Hanaut Iptu Ahmad Sobari, SH, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Rawa Sari Normaulidia dan Pendamping Lokal Desa Rawa Sari Sabaruddin.
(ifin/beritasampit.co.id)
