Mukhtarudin: Perpres 68/2021 Harus Dibarengi Infrastruktur Birokrasi dan SDM yang Memadai

Mukhtarudin Anggota Komisi VI DPR RI

JAKARTA – Diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2021 Tentang Pemberian Persetujuan Presiden terhadap Rancangan Peraturan Menteri/Kepala Lembaga mesti dibarengi dengan kesiapan infrastruktur pendukung lainnya. Seperti kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) hingga efisiensi birokrasi yang terukur.

Anggota DPR RI, Mukhtarudin mengatakan, lahirnya Perpres tersebut pada prinsipnya sangat baik sepanjang tujuannya menyelaraskan antara program kementerian/lembaga dengan visi misi Presiden.

“Pada prinsipnya Perpres tersebut cukup relevan sebagai tolok ukur dalam mengkonsolidasikan program kementerian/lembaga terhadap visi misi Presiden Jokowi,” kata Politikus Golkar itu, Kamis 26 Agustus 2021.

Mukhtarudin juga mengakui, memang masih banyak peraturan-peraturan Menteri maupun lembaga yang masih tumpang tindih atau tidak sinkron dengan perintah UU maupun Perpres.

BACA JUGA:   Lifting Migas Terus Menurun, Maman Golkar: PHE Belum Mampu Berkontribusi Terhadap Negara

“Jadi dengan adanya Perpres tersebut diharapkan semua program kementerian/lembaga yang tertuang dalam bentuk aturan bisa senafas dan selaras dengan apa yang menjadi visi Presiden,” ujar Anggota Komisi VII DPR RI itu.

Hanya saja, kata Mukhtarudin, Perpres tersebut juga mesti dibarengi atau ditopang dengan infrastruktur lainnya yang memadai. “Kesiapan SDM dan efisiensi juga mesti jadi pertimbangan dalam mengimplementasikan Perpres tersebut. Sebab, di satu sisi, upaya memangkas jalur birokrasi yang kita ketahui selama ini cukup panjang juga jadi concern Pemerintah. Hal ini juga mesti dipikirkan saya kira,” tandasnya.

BACA JUGA:   Dukung Hilirisasi Industri, Mukhtarudin Minta Seluruh Proyek Strategis Nasional Dipercepat

Menurutnya, hambatan birokrasi dan kesiapan SDM selama ini jadi persoalan cukup serius di kementerian dan lembaga. Jangan sampai lahirnya Perpres 68/2021 ini akan menambah lamanya proses administrasi negara.

“Kalau kita cermati kan jalur birokrasi ketika ada Perpres ini nantinya banyak melalui pintu, mulai dari Setneg, Seskab hingga meja Presiden. Nah saya kira hal ini mesti dipastikan bahwa, dengan perpres ini tidak akan menambah lamanya proses birokrasi, sehingga kebutuhan akan ketepatan dan kecepatan dapat diwujudkan dalam rangka menyikapi setiap dinamika”, pungkas Mukhtarudin. (Man/beritasampit.co.id).