800 Murid SMKN 1 Pangkalan Bun Telah Divaksinasi, Diimbau Harus Tetap Taat Prokes

MAN/BERITA SAMPIT - Kepala SMKN 1 Pangkalan Bun, Ilyas saat mendampingi Gubernur Kalteng dan Bupati Kobar dan memberi arahan tentang vaksinasi kepada murid-muridnya.

PANGKALAN BUN – Kepala SMK Negeri 1 Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Ilyas merasa bangga lantaran sekitar 800 muridnya telah mengikuti vaksinasi massal Covid-19 di sekolahnya. Kegiatan langsung ditinjau Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran dan Bupati Kobar Hj. Nurhidayah serta Kapolres Kobar AKBP Devy Firmansyah.

“Kami atas nama jajaran Guru SMK Negeri 1 Pangkalan Bun mengucapkan terimakasih kepada Bapak Gubernur dan Ibu Bupati serta Penjabat lainnya yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Alhamdullilah pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar kemarin 28 Agustus 2021 berjalan dengan baik,” kata Ilyas, Selasa 31 Agustus 2021.

BACA JUGA:   Pemkab Kobar Jamin 81.325 Jiwa Penduduk Dalam Program JKN tahun 2024

Dengan dilaksanakannya vaksinasi bagi pelajar, diharapkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM) bisa segera dilaksanakan yang tentunya harus diizinkan dari Satgas Daerah.

“Sekarang banyak siswa yang rindu dengan teman-temanya dan juga sebagian besar guru mengharapkan demikian, karena Pembelajaran Jarak Jauh sangat kurang maksimal,” ujar Ilyas.

Dijelaskan Ilyas, jauh sebelumnya disaat pemberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), melalui daring ke HP masing-masing murid. Sekolah telah menyosialisasikan pentingnya melaksanakan prokes.

“Apalagi, setelah divaksinasi, kami mengimbau kepada seluruh murid jangan sampai mengabaikan protokol kesehatan yang wajib harus melakukan gerakan 5 M. Yakni 1. Memakai masker. 2. Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, 3. Menjaga jarak. 4. Menjauhi kerumunan, dan 5. Membatasi mobilisasi dan interaksi,” tegas Ilyas.

BACA JUGA:   Berdiri Tahun 1961 dengan Modal Dasar Rp10 Juta, Bank Kalteng Sekarang Berhasil Menumbuhkan Aset Sampai Rp15,19 Triliun (Bagian 02)

Untuk mendisiplinkan para murid agar taat dan patuh terhadap protokol kesehatan, tentunya bukan hanya tanggung jawab sekolah saja. Tapi juga tanggungjawab semua, khususnya orang tua murid.

“Kalau kita semua sudah bisa menjaga anak-anaknya di rumah untuk mematuhi protokol kesehatan, maka nanti saat belajar tatap muka dibuka Insya Allah sekolah tidak akan menjadi kluster penyebaran virus corona,” pungkas Ilyas. (Man/beritasampt.co.id).