KASONGAN – Pemerintah Kabupaten Katingan mulai menyalurkan bantuan sosial berupa sembako ke warga terdampak banjir. Penyaluran bansos diharapkan dapat meringankan beban warga yang sedang terkena musibah. Kendati begitu penyalurannya juga diminta tepat sasaran.
Anggota DPRD Katingan Budy Hermanto mengungkapkan banjir di wilayah Katingan mulai bergesar dibagian selatan yaitu kecamatan Tasik Payawan dan Kamipang. Meski begitu dia jua mendapatkan informasi di wilayah utara masih ada rumah warga yang terendam banjir.
“Musibah banjir di Katingan sampai saat ini masih terjadi, bahkan sekarang mulai bergeser ke kecamatan Tasik Payawan dan Kamipang. Untuk itu saya minta pemda ketika menyalurkan bansos Jke warga terdampak banjir bisa betul-betul tepat sasaran,” ungkap Budy Hermanto. Rabu, 01 September 2021.
Tepat sasaran yang dia maksud yaitu masyarakat yang mata pencariannya terganggu dan tidak bisa mendapat pemasokan. Menurutnya jangan sampai warga yang berstatus aparatur negeri sipil (ASN) malah mendapatkan bantuan sedangkan masyarakat yang non pegawai dan betul-betul memerlukan tidak tersentuh.
“Saya sepakat dengan penegasan pak Bupati yang mengatakan bansos harus tersalurkan betul-betul memerlukan. Kalo mau dapat data valid mengenai data distribusi ini kan tinggal minta data RT atau Kepala desa/Kelurahan dan pemda punya instrumen itu,” ujar Politisi Gerindra itu.
Ketua DPD KNPI Kabupaten Katingan itu juga mengapresiasi semangat masyarakat dan organisasi masyarakat yang ikut membantu pemerintah menyalurkan bantuan ke warga terdampak banjir. Dia menilai jiwa gotong royong di tengah masyarakat Katingan cukup baik.
“Kita harus apresiasi di tengah musibah banjir sekarang ini gerakan kemanusian yang dilakukan masyarakat dan Organisasi masyarakat saling berbagi masih sangat bagus di Katingan, Saya salut warga berpatungan membelikan nasi dan dibagikan kewarga lainnya. Peran pemuda yang ikut membantu pemerintah juga sangat patut dicontoh dan harus dipuji,” tambahnya.
Legislator Dapil II meliputi Kecamatan Tasik Payawan, Kamipang, Mendawai dan Katingan Kuala ini juga menyinggung masalah kerusakan alam dan pendangkalan air sungai yang dianggap menjadi salah satu faktor banjir.
“Kita harus kaji penyebab kebanjiran, apakah hutan kita sudah tidak gundul sehingga tidak mampu menampung air akibat Intensitas curah hujan yang tinggi. Kalo ini penyebabnya, pemerintah harus memikirkan upaya pelestarian alam dan meninjau kembali kebijakan mengenai kehadiran investor PBS yang bergerak diperkebun maupun pertambangan,” sarannya.
Meski begitu, peran masyarakat juga tidak kalah pentingnya dalam menjaga alam. Sehingga menurutnya bencana banjir juga harus menjadi refleksi memperbaiki diri.
“Doa kita semua semoga banjir bisa cepat surut dan warga yang terdampak banjir untuk bisa berhati-hati terutama mengenai aliran listrik serta mengawasi anak-anaknya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” tutupnya.
(Kawit/beritasampit.co.id)
