Mukhtarudin: Penyerapan Anggaran PEN di Daerah Perlu Ditingkatkan

Anggota Banggar DPR RI Mukhtarudin. (dok: istimewa)

JAKARTA– Untuk mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi akibat Covid-19. Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Mukhtarudin mendesak pemerintah meningkatkan penyerapan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang baru mencapai 43,9 persen melalui Bansos dan Intensif bagi dunia usaha dan tenaga kesehatan.

Hingga agustus periode 2021 sampai saat ini pemerintah baru menyalurkan anggaran PEN sebesar Rp 326 triliun dari total Rp 755 triliun. Angka ini terbilang rendah dan jauh dari target realisasi yang dulu dicanangkan.

Mukhtarudin mengatakan dalam kondisi saat ini seluruh elemen masyarakat seharusnya mendapatkan bantuan dari pemerintah, hal tersebut dalam rangka meningkatkan daya beli.

“Saya berharap pemerintah bisa optimalkan serapan dari dana PEN ini, sehingga betul-betul tersalurkan ke masyarakat. Terutama tenaga kesehatan dan bantuan-bantuan kepada usaha kecil menengah,” tutur Mukhtarudin, Rabu, (1/9/2021).

Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah itu menyampaikan bahwa seharusnya realisasi program prioritas dikedepankan. Khususnya klaster perlindungan sosial dan kesehatan.

Realisasi pada anggaran kesehatan sebesar Rp 77,18 triliun atau 35,9 persen dari pagu yang sebesar Rp 214,56 triliun. Realisasi anggaran perlindungan sosial sebesar Rp 99,33 triliun atau 53,2 persen dari pagu sebesar Rp 186,64 triliun.

Untuk itu dirinya mendorong pemerintah terus melakukan langkah percepatan melalui kebijakan pengucuran dana ke setiap daerah. Dengan begitu program pemulihan ekonomi nasional berjalan efektif.

“Jadi saya minta pemerintah harus mempercepat, ini kan tahun anggaran tinggal sebentar lagi. Sehingga diharapkan percepatan serapan ini memicu pertumbuhan ekonomi, baik belanja sosial, bantuan UMKM cepat direalisasikan. Pemerintah juga harus tingkatkan kinerja itu, agar pertumbuhan ekonomi semakin membaik,” pungkas Mukhtarudin.

(dis/beritasampit.co.id)