1.607 Jiwa Terendam Banjir di Aruta, Sosialisasi Prokes Terus Digelorakan

IST/BERITA SAMPIT - Kapolsek Aruta, Ipda Agung Sugiharto saat evakuasi anak. Dan kegiatan pengobatan serta menyalurkan bantuan sembako di lokasi Banjir.

PANGKALAN BUN – Ditengah tragedi 1.607 jiwa dari 601 rumah, 1 kelurahan dan 10 desa yang terendam banjir di Kecamatan Aru Utara (Aruta), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), sosialisasi protokol kesehatan terus digelorakan kepada masyarakat yang terkena musibah banjir.

Kapolres Kobar AKBP Devy Firmansyah melalui Kapolsek Aruta Ipda Agung Sugiharto mengatakan, selama terjadi tragedi banjir di Kelurahan Pangkut dan 11 desa lainnya Tim Satgas Covid-19 Tingkat Kecamatan Aruta selalu menggelorakan pentingnya masyarakat mematuhi protokol kesehatan.

“Sampai sekarang kami dengan tim terpadu terdiri dari jajaran Koramil, Kecamatan, Kesehatan, serta jajaran Polsek Aruta masih terus melaksanakan protokol kesehatan,” kata Agung dikonfirmasi beritasampit.co.id, Kamis 2 September 2021.

BACA JUGA:   Menjelang Lonjakan Mudik Lebaran 2024, PT. Dharma Lautan Utama Kumai Siapkan 4 Armada Kapal

Kata Agung, apabila ada beberapa rumah warga yang terendam banjir, tim langsung memberikan arahan dan imbauan agar warga masyarakat  mentaati protokol kesehatan. “Dengan memaknai arti dari 5 M, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” tutur Agung.

Selain menyosialisasikan prokes, tim juga langsung ke rumah-rumah warga untuk mendata apa bila ada warga yang sakit. “Dalam pelaksanaan mendata kesehatan warga, juga kami melayani pengobatan gratis dan memberikan obat-obatan serta vitamin, karena kami membawa tim medis dari Puskesmas Aruta,“ imbuh Agung.

Tim Satgas Covid-19 Kecamatan Aruta setelah selesai bertugas juga koordinasi dengan Tim Satgas Covid-19 tingkat desa, untuk stand by dan sekaligus memantau warga yang berada di rumahnya masing-masing.

BACA JUGA:   Aksi Hipnotis Menimpa Seorang Emak-Emak di Sampit

“Perlu diketahui, bahwa tragedi banjir di Kecamatan Aruta sudah langganan tiap tahun pasti terjadi banjir. Jadi warga lokal di Kelurahan Pangkut dan 10 desa sampai sekarang masih tetap mepertahankan tradisinya, yakni saat banjir tinggal di rumahnya masing-masing,” terang Agung.

Jadi lanjut Agung, karena warga banyak yang menetap di rumahnya maka sosialisasi protokol kesehatan harus ditingkatkan kepada seluruh warga yang setiap saat diarahkan oleh Babinsa Koramil dan Bhabinkamtibmas Polsek Aruta. (Man/beritasampit.co.id).