Madu Kelulut Banyak Khasiatnya, Pemkab Katingan Bahas Strategi Pemasaran dan Management Usaha

IST/BERITA SAMPIT - Sekda Katingan Pransang, didampingi Asisten II Ahmad Rubama, saat memimpin rapat pembahasan pemasaran madu kelulut di ruang rapat Bupati Katingan, pada Kamis 2 September 2021.

KASONGAN – Dalam rangka mendukung pengembangan budidaya madu kelulut yang selama ini menjadi usaha masyarakat di tengah pandemi Covid-19 khusus di Kabupaten Katingan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat melaksanakan rapat membahas strategi pemasaran dan management usaha pengelolaan madu kelulut, di ruang rapat Bupati Katingan, pada Kamis 2 September 2021.

Rapat ini dipimpin oleh Sekda Katingan Prangsang, dan juga dihadiri Asisten II Setda Katingan, Plt Kepala Dinas Perindagkop Ahmad Rubama, Kepala KPHP wilayah hulu Katingan Kristianto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Hap Bapperdo, Kabag SDA Markus dan sejumlah petani atau pembudidaya lebah madu kelulut baik itu skala rumahan atau kelompok tani.

Pransang, mengatakan bahwa pemerintah daerah sangat mendukung pengembangan budidaya madu kelulut. Menurutnya lebah madu kelulut ini biasanya bersarang di beberapa pohon yang sudah tua atau yang mati.

“Tidak hanya masyarakat saja sejauh ini yang banyak budidaya madu kelulut ini, tetapi di kalangan pejabat kita juga ada yang menyimpan atau menangkar madu kelulut ini. Tujuannya ada untuk kebutuhan sendiri dan bisa menambah penghasilan,” jelas Prangsang.

BACA JUGA:   Jelang Arus Mudik, Polisi Berikan Bantuan Alat Keselamatan untuk Ferry Penyeberangan

Pemerintah daerah sudah pasti mendukung, karena diketahui di Kabupaten Katingan saat ini untuk jumlah pembudidaya madu kelulut maupun produksinya cukup banyak. Sehingga diharapakan kepada pihak dinas terkait agar melakukan pendataan nantinya agar dapat diketahui apabila memang produksinya banyak,  maka madu kelulut tersebut nantinya bisa saja menjadi ikon Kabupaten Katingan.

“Maka perlu kita dengan regulasi yang jelas, sehingga menjadi budidaya yang betul-betul diandalkan,” pungkasnya.

Sementara, Asisten II Setda Katingan, Ahmad Rubama mengatakan sampai saat ini harga yang dipatok oleh pembudidaya masih bervariasi. Dan belum ada penampung yang bersedia membeli dalam jumlah banyak.

“Memang saat ini produksi madu kelulut dari UMKM kita lumayan, tapi masih bersifat terbatas belum jumlah besar,” singkat Ahmad Rubama, yang juga Plt Kepala Disperindagkop Katingan.

BACA JUGA:   Bocah 5 Tahun Meninggal Dunia Diduga Akibat Salah Tembak

Sekedar informasi, bahwa Madu kelulut ini adalah salah satu jenis madu yang mungkin cukup jarang terdengar. Pasalnya, madu yang memiliki nama lain stingless bee honey, atau madu meliponin tersebut berasal dari lebah Trigona itama dan Trigona thoracica.

Apabila kita bandingkan dengan madu biasa, madu kelulut memiliki beberapa keunggulan, salah satunya memiliki kadar air yang lebih tinggi. Selain itu, madu jenis ini juga memiliki kadar antioksidan yang tinggi dan total karbohidrat yang lebih rendah.

Meski tidak cukup dikenal, ternyata banyak manfaat madu kelulut bagi kesehatan tubuh yaitu baik untuk penyembuhan luka, mengatasi peradangan, mencegah kanker, menurunkan berat badan, sebagai antibakteri alami, memperkuat sistem imun, berpotensi untuk kesehatan otak, baik untuk penyandang diabetes, dan dapat menurunkan kolesterol. (Annas/beritasampit.co.id).