BPBD Barsel Sebut Debit Air Masih Normal

IST/BERITA SAMPIT - Kepala Pelaksana BPBD Barsel, Alip Suraya.

 

BUNTOK – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) menyebutkan saat ini debit Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito di daerah tersebut mencapai ketinggian 12,35 meter.

“Berbeda dari beberapa daerah di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) seperti Kabupaten Kotawaringin Timur, Katingan dan Pulang Pisau karena debit air di Kabupaten Barsel masih mencapai ketinggian 12,35 meter,”Kata Kepala Pelaksana BPBD Barsel Alip Suraya kepada beritasampit.co.id Sabtu, 4 September 2021.

Dikatakan Alip Suraya dengan ketinggian debir air 12,35 meter tersebut dipastikan Kabupaten Barsel sendiri masih dibawah batas normal atau masih aman dari bencana banjir.

“Akan tetapi, untuk wilayah Desa Kalahien Kecamatan Dusun Selatan (Dusel) debit air sudah mencapai ketinggian 14 meter akibat luapan DAS Barito karena Desa kalahien berada dibantaran DAS Barito,”Katanya.

BACA JUGA:   Eddy Raya Buka Puasa Bersama Santri Karantina Tahfidz Quran Buntok

Dengan ketinggian air 14 meter itu lanjutnya, dapat dikatakan siaga akan tetapi dikarenakan banyaknya masyarakat desa kalahien yang berprofesi sebagai nelayan maka datangnya banjir dimanfaatkan untuk mencari ikan.

“Hal tersebut, mungkin karena sudah terbiasa sehingga dengan informasi yang kita diterima masyarakat setempat merasa banjir merupakan berkah untuk mencari ikan,” jelasnya.

Menurutnya, dalam lima enam hari terakhir ini debit air naik cukup signifikan mengalami kenaikan oleh karena itu pihaknya tetap waspada dengan menyiapkan perahu karet dan logistik apabila terjadi bencana banjir.

“Selain itu juga, pihaknya sudah menyiapkan Posko Darurat Siaga Bencana serta anggota BPBD Kabupaten Barsel selalu standbay 1×24 jam dan siap melakukan evakuasi bila sewaktu-waktu terjadi bencana banjir,” beber Alip Suraya.

BACA JUGA:   Kecelakaan Maut di Desa Bipak Kali, Dua Pengendara Motor Tewas

Bilamana terjadi bencana banjir di Kabupaten Barsel kata Alip Suraya, dipastikan hanya berselang selama kurun waktu satu minggu hingga dua minggu karena selama dirinya menjabat di BPBD Kabupaten Barsel seperti itu situasi yang terjadi.

“Apabila terjadi bencana banjir, biasanya dikarenakan banjir kiriman sehingga bertahan kurun waktu satu minggu hingga dua minggu lamanya,”Ujarnya.

Lebih lanjut ditambahkannya, terkait perkiraan cuaca saat ini di Kabupaten Barsel sejak bulan Agustus 2021 lalu telah memasuki musim kemarau terlebih di Bulan September merupakan puncak kemarau namun terjadi hujan.

“Oleh sebab itu, pihaknya tetap, menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Barsel terlebih yang berada di bantaran DAS Barito untuk menginformasikan kepada pihaknya bilamana terjadi bencana banjir,”tukas Alip Suraya.

(Ded/beritasampit.co.id)