Dishub Barito Utara Sementara Larang Tongkang Berlayar di Pedalaman Sungai Barito

Sejumlah warga memancing ikan di Sungai Barito yang debit airnya naik di kawasan Waterfront City Muara Teweh, Minggu 5 September 2021.//Ist-ANTARA/Kasriadi;

MUARA TEWEH – Sejumlah kapal tongkang yang biasanya melintasi Jembatan KH Hasan Basri dan Jembatan Muara Teweh-Jingah pada pekan lalu saat debit Sungai Barito normal, kini untuk sementara dilarang melintas.

Dinas Perhubungan Kabupaten Barito Utara, melarang tongkang yang mengangkut batu bara dan kayu melewati kedua jembatan tersebut kerena debit air pedalaman Sungai Barito kembali naik akibat curah hujan tinggi, terutama di wilayah utara Kabupaten Murung Raya dan sebagian lainnya karena air sungai meluap di kawasan Kabupaten Barito Utara.

“Sejak Jumat 3 September, semua angkutan tambang dan kayu kembali dilarang melewati jembatan, karena permukaan air Sungai Barito di atas normal,” kata Kepala UPTD Dermaga Muara Teweh Dinas Perhubungan Barito Utara, Muhammad Nurdin, dikutip dari Antara, Minggu 5 September 2021.

BACA JUGA:   Petahana Banyak yang Tumbang, Berikut Nama-nama Caleg yang Berhasil Dapatkan Kursi DPRD Kalteng

Minggu sore, ketinggian air permukaan Sungai Barito pada skala tinggi air (STA) Muara Teweh tercatat 13,50 meter atau menunjukkan angka di atas normal, sehingga tongkang dan kapal besar tidak bisa melintas di bawah Jembatan Muara Teweh – Jingah dan Jembatan KH Hasan Basri.

“Untuk sementara transportasi sungai khususnya angkutan kapal bertonase besar dari hulu ke hilir dihentikan sampai kondisi air sungai turun dengan STA normal berkisar 11,50 meter,” kata Nurdin.

Ia mengatakan, sebagian besar angkutan kapal tunda (tugboat) dan tongkang batu bara sudah berlayar sebelum ketinggian air Sungai Barito di atas normal. Namun sejumlah tongkang bermuatan puluhan ribu ton batu bara milik perusahaan pemegang izin kuasa pertambangan (KP) dan pemegang izin perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B) yang berada di wilayah hulu atau utara terpaksa bersandar di kawasan hutan pinggiran Sungai Barito, karena tidak bisa melewati jembatan.

BACA JUGA:   Petahana Banyak yang Tumbang, Berikut Nama-nama Caleg yang Berhasil Dapatkan Kursi DPRD Kalteng

Kenaikan debit air pedalaman Sungai Barito ini juga mengakibatkan sejumlah desa pada dataran rendah di bantaran sungai wilayah Kabupaten Murung Raya dan Barito Utara mulai dilanda banjir akibat luapan air sungai tersebut.

(Antara/BS-65/beritasampit.co.id)