Biaya untuk Buzzer Mencapai 1,29 Triliun, Rizal Ramli: Merusak Persatuan, Adu Domba Agama

IST/BERITA SAMPIT - Rizal Ramli mengunggah cuitan di akun Twitter pribadinya.

PALANGKA RAYA – Ekonom Indonesia Senior Dr. Rizal Ramli, mengkritik anggaran belanja pemerintah untuk aktivitas digital yang disebutnya sebagai buzzeRp dan influenceRp.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian serta Menteri Keuangan Indonesia pada Kabinet Persatuan Nasional masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menyebut bahwa, jika anggaran yang dikeluarkan rezim Jokowi untuk membiayai para buzzer atau influencer tersebut merupakan tindakan yang keliru.

Pasalnya, keberadaan para buzzeRp atau influencer ini menurut dia malah mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

“BuzzeRp dan InfluenceRp berbayar inilah yang merusak persatuan, adu domba agama, menutupi kegagalan tuannya dan korupsi masif, melakukan pembunuhan karakter terhadap lawan-lawan politik. Nah si tuan pembayar bisa perankan ‘Good Guy’ karena peran kotor (bad guys) sudah dimainkan buzzeRp,” tulisnya dikutip melalui akun twitter pribadi @RamliRizal.

Cuitan Rizal Ramli yang diunggah pada Minggu 5 September 2021 ini ditujukan untuk mengomentari unggahan akun @asboediono_id yang memaparkan data Indonesia Corruption Watch (ICW) dengan judul Tujuh Tahun Anggaran Influencer.

“Uang sebesar Rp 1,29 Triliun dipakai untuk membiayai influencer (2014-2020) sungguh terlalu. Kegagalan mengelola kebohongan,” tulis akun @asboediono_id itu.

Melanjutkan argumennya, Rizal Ramli mengatakan bahwa propaganda Islam-phobia terus dilanjutkan dengan tujuan untuk menakut-nakuti minoritas, abangan dan nasionalis sempit. Sehingga mereka semakin militan untuk membela status-quo yang koruptif dan minim prestasi. (M.Slh/beritasampit.co.id).