Diterjang Banjir, Warga Bukit Santuai Harapkan Bantuan Sembako dan Obat-obatan

TERENDAM : IST/BERITA SAMPIT - Potret rumah warga desa yang ada di wilayah utara Kotim terendam dikarenakan faktor alam.

SAMPIT – Sudah lebih sepekan ini banjir yang melanda 12 Desa di Kecamatan Bukit Santuai, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), hingga kini masih ada kepastian kapan akan surut.

Camat Bukit Santuai Pungkal mengatakan, banjir yang parah pada saat air pasang dan hujan deras yang ketiga kalinya.

“Pada saat air pasang dan hujan deras yang pertama ketinggian air masih normal, kedua sudah terlihat meninggi dan yang ketiganya itu sudah tidak terkendalikan lagi,” ucapnya usai menghadiri Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Sekda Kotim di Rujab Bupati Kotim, Senin 6 September 2021.

BACA JUGA:   Sebagian Formasi PPPK Kotim Kosong dan Tidak Ada Peminat

Pungkal menyebutkan, dari 14 desa yang dianggap rawan banjir ada 2 desa masih aman. Sebab, kata dia, rumah penduduk yang ada di 2 desa itu rata-rata berada di dataran tinggi.

“Yang sangat diperlukan warga kami untuk bertahan menunggu air surut hanya sembako dan obat-obatan,” ujar Pungkal.

Pada umumnya, lanjutnya, penyakit yang dihadapi pasca banjir adalah penyakit gatal-gatal. Namun, hal itu bisa saja ditanggulangi karena di Kecamatan Bukit Santuai ada puskesmas.

BACA JUGA:   Sebelum Tenggelam, Kades Luwuk Bunter Sempat Berinteraksi dengan Korban

Mengenai evakuasi, tambahnya, pihaknya sudah menawarkan kepada warga desa. Namun, kebanyakan warga memilih bertahan dan mendirikan panggung untuk mempermudah memantau keadaan rumah masing-masing.

“Informasi terakhir, kondisi air di wilayah Bukit Santuai masih bertahan. Mudah-mudahan air cepat surut. Kami harapkan juga bantuan terutama sembako dan obat-obatan,” pungkasnya.

(ifin/beritasampit.co.id)