Khozaini: Saya Setuju Usulan Kata-kata Khas Dayak Menghiasi Gapura Utama Kotim

IM/BERITA SAMPIT - Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Khozaini.

SAMPIT – Berkaitan dengan ramainya pro dan kontra proyek perbaikan atau renovasi Gerbang Sahati yang merupakan gapura utama Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menarik perhatian Khozaini anggota Komisi I DPRD setempat.

“Saya secara pribadi maupun lembaga sangat setuju akan usulan masyarakat dan tokoh-tokoh  yang mengusulkan agar kata-kata khas Dayak menjadi simbolis ucapan selamat datang,” kata Khozaini, Senin 6 September 2021.

Legislator Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini juga menyampaikan agar Bupati Kotim harus benar-benar mempertimbangkan usulan dari masyarakat dan tokoh-tokoh adat terutama tokoh adat Dayak.

“Kita dan semua masyarakat Kota Sampit pasti akan merasa bangga apabila kata-kata ciri khas Dayak ketika menjadi simbol di pintu gerbang masuk kota, dan kata-kata itu akan langsung dilihat oleh para pelancong yang datang ke Kotim,” ujar Khozaini.

Tujuan saran dari masyarakat dan tokoh-tokoh adat tersebut, menurut Dia, tidak lain agar siapun nantinya yang masuk ke Kotim bisa melihat secara jelas ciri khas Dayak yang ada di kabupaten dengan motto Bumi Habaring Hurung (Bumi Gotong Royong) ini.

“Supaya siapa pun yang masuk dalam wilayah Kotim nanti melihat langsung ini lah khas Dayak yang ada di Kotim,” ucapnya.

Perbaikan gapura dengan nama Sahati alias Supian Hadi dan Taufik Muqri ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 697 juta, bahkan agar perbaikan maksimal ruas jalan tersebut ditutup sementara. Pengguna jalan diminta menggunakan jalur alternatif yang disediakan yakni lewat Jalan Kenan Sandan dan keluar di Jalan Desmon Ali. (im/beritasampit.co.id).