Normalisasi Sungai di Kota Sampit Harus Segera Dilakukan

IM/BERITA SAMPIT - Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, M. Kurniawan Anwar.

SAMPIT – Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), M. Kurniawan Anwar mengungkapkan, bahwa penyebab utama banjir yang terjadi di dalam Kota Sampit salah satunya karena banyak penyempitan dan pendangkalan sungai. Oleh sebab itu harus segera dilakukan normalisasi.

“Apalagi saat ini curah hujan sangat tinggi, kita juga sama-sama tahu, banyak sungai-sungai yang melintasi Kota Sampit dan tentu saja sungai tersebut sudah banyak yang mengalami pendangkalan,” sebut M. Kurniawan Anwar, Senin 6 September 2021.

Dari hal itu, ia meminta sudah seharusnya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), agar sebisa mungkin gerak cepat, terutama menurunkan alat berat untuk melakukan pengerukan demi normalisasi sungai.

BACA JUGA:   Pemkab Kotim Diingatkan Jangan Hanya Memikirkan Jalan Dalam Kota Saja

“Terlebih, dulu Bupati sempat menjanjikan alat berat. Tentu ini tujuan baik untuk mengatasi aliran sungai kecil itu dapat setiap saat bisa di kerjakan,” katanya.

Ditegaskan legislator Partai Amanat Nasional itu, apabila tidak segera dilaksanakan pengerukan untuk normaslisai bisa saja Kota Sampit mengalami banjir, dan tentu itu akan menjadi kerugian besar dan berdampak pada ekonomi dan sosial, hingga pada pelayanan pemerintah kepada masyarakat.

“Maka dari itu Dinas PUPR harus gerak cepat melakukan normalisasi sungai kecil yang melintasi Kota Sampit,” tegas M. Kurniawan Anwar.

Kesadaran masyarakat yang membuang sampah sembarangan juga akan berdampak pada lingkungan dan membuat aliran air menjadi terganggu akibat sampah. Tindakan manusia yang tidak peduli dan masa bodoh ini membuat aliran air tersumbat, dan berpotensi tekanan yang semakin besar. Sehingga ketika volume air semakin deras menyebabkan air berlebihan.

BACA JUGA:   Bangunan Mal Lingkar Utara Sampit Disetop, Dewan: Harusnya Bangunan Baru Dicek PBG-nya

Amat disayangkan karena masih banyak orang yang berpikir sampah kecil tidak akan merusak lingkungan, padahal karena pemikiran yang sempit inilah justru membuat aliran air mampet dan sungai meluap.

Bukan hanya itu salah satunya juga karena adanya pemukiman penduduk yang ada pada area sungai. Keadaan ini bukan saja menyebabkan aliran sungai sempit, tetapi juga tanah yang terdapat pada kanan kiri berpotensi longsor. Warga yang kebiasaan membuang sampah langsung ke sungai juga membuat pendangkalan sungai. (im/beritasampit.co.id).