Mukhtarudin : Masa Pandemi Seluruh Pelaku UMKM di Kalteng Harus Bangkit

Anggota Komisi VII DPR RI, Drs. H. Mukhtarudin.

PANGKALAN BUN – Pandemi Covid-19 yang sudah 1,5 tahun melanda dunia telah memukul seluruh aspek kehidupan, tidak hanya secara kesehatan, perekonomian juga turut merasakan hantaman yang dahsyat dari Covid-19 ini.

Beragam aktivitas masyarakat dibatasi, yang biasanya sehari-hari berkegiatan di Pasar bertemu dengan banyak orang harus dibatasi dengan beragam Prokes dan aturan. Bahkan secara nasional pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat terkontraksi sebesar-2,1 persen dan kembali menjadi lower-middle income dengan GNI per kapita sebesar USD  3870.

Dimasa pandemi ini seluruh UMKM di Provinsi Kalteng harus bangkit, kreatif dan maju dengan berbagai hasil produksinya.

Anggota DPR RI Mukhtarudin mengatakan, hari ini tanda-tanda perbaikan baik dari sisi kesehatan seperti menurunnya penambahan kasus harian hingga kematian dari Covid-19 maupun dari sisi ekonomi, Indonesia mulai mengalami pemulihan.

“Ekonomi kita mulai mengalami pertumbuhan pada Semester I/2021 dimana tumbuh sebesar 3,1 persen,” kata Mukhtarudin, saat memberi sambutan sebelum dibuka Acara Pelatihan Vocation Design dan Branding Produk UKM melalui Join Zoom Meeting di Palangka Raya, Rabu 8 September 2021.

Menurut data Bank Indonesia, Recovery UMKM dimasa pandemi saat ini terbilang cukup pesat, terlihat dari tumbuhnya kredit UMKM sejalan dengan tumbuhnya kredit konsumsi. Dimana pada Juli 2021, Kredit Konsumsi tumbuh 2,4 persen dan UMKM tumbuh 1,93 persen.  Sementara itu, kredit bagi Korporasi dan Komersial masih mengalami kontraksi hingga sekarang.

BACA JUGA:   Kritisi SKK Migas, Mukhtarudin: Target Produksi Minyak 1 Juta Barel pada 2030 Hanya Mimpi

Tapi jika dibedah lagi berdasar sektor UMKM, pada Juli 2021, pertumbuhan Kredit Usaha Kecil (KUK) sudah tumbuh 16,93 persen dan usaha menengah sudah tumbuh 5,01 persen. Sementara sektor mikro pertumbuhannya masih kontraksi atau -21,59.

“Hal ini membuktikan bahwa UMKM ini sangat Agile sehingga dapat mempercepat pemulihan ekonomi. Begitu mobilitas dilonggarkan ada relaksasi, UMKM cepat beradaptasi,” ujar Mukhtarudin.

Ragam pembatasan aktivitas selama pandemi Covid-19 ini pula memaksa untuk mempercepat proses digitalisasi di semua sektor, termasuk sektor UMKM. Dulu terbiasa berjualan dengan tatap muka dengan konsumen di suatu tempat menjadi tatap muka melalui perantara media dan tidak berbatas tempat. Ini adalah tantangan sekaligus peluang bagi UMKM.

Pelatihan Vocational Design dan Branding Produk yang akan diikuti para pelaku UMKM adalah dalam rangka memaksimalkan ragam peluang sekaligus menjawab tantangan dari digitalisasi perekonomian global tersebut.

BACA JUGA:   Kodim 1014/Pbn Tanam 600 Pohon

Branding adalah praktik pemasaran yang menciptakan nama, simbol, atau desain yang mudah diidentifikasi sebagai milik perusahaan. Dengan membangun kesadaran merek akan membuat bisnis berkembang lebih cepat.

Namun perlu diketahui, dalam melakukan branding diperlukan kesabaran dan strategi yang tepat agar apa yang direncanakan berjalan sesuai rencana dan biaya yang dikeluarkan dalam proses branding digunakan secara optimal. Tidak hanya membangun kesadaran merek, pembukuan usaha adalah sesuatu yang tak kalah penting.

Proses akuntansi bisnis bisa berjalan dengan mudah jika menggunakan tools yang tepat. Hentikan proses pembukuan usaha manual yang memakan banyak waktu dan rentan dengan kesalahan pencatatan. Pelaku usaha bisa menggunakan software pencatatan akuntansi seperti Accurate Online.

“Pelatihan ini diharapakan meningkatkan kapasitas dan menghasilkan SDM yang produktif dan handal dalam hal manajemen design dan branding produk UKM. Dan seluruh peserta yang lulus nanti akan mendapat sertifikat dari Kementerian Koperasi dan UKM RI,” tutup Mukhtarudin. (Man/beritasampit.co.id).