Gedung SD YPK Serito Papua Barat Rusak Parah, Komite I DPD Pertanyakan Kontribusi Perusahaan

SD YPK Serito Papua Barat. (istimewa)

JAKARTA– Perilaku bisnis korporasi yang cenderung abai terhadap tanggungjawab sosial. Wakil Ketua Komite I DPD RI Filep Wamafma menyampaikan kekesalannya lantaran mengetahui kondisi SD YPK Serito, Kec. Sumuri, Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat sudah mengalami kerusakan yang sangat serius.

Gedung Sekolah yang sebelumnya dibangun lantaran masyarakatnya dipindahkan dari Kampung Tanah Merah karena akan dibangun kilang gas alam cair.

“SD YPK Serito adalah ring I perusahaan LNG Tangguh. Tapi sekolahnya rusak parah. Kita patut pertanyakan komitmen LNG Tangguh dalam menjalankan Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR),” ujar Filep, Sabtu, (11/9/2021).

Doktor lulusan Unhas ini menyebut bahwa salah satu tujuan CSR yang paling urgen di negara berkembang adalah meningkatkan kualitas Pendidikan.

Karena itu menurutnya, Pemda wajib memberikan teguran keras bagi perusahaan yang tidak menjalankan tanggungjawab sosial dan lingkungan dengan baik.

“Good corporate citizenship dan good business ethics itu harus menjadi perhatian. Kalau tidak, keseimbangan sosial sulit akan terjadi,” imbuh Filep.

Perusahaan, beber Filep, jangan hanya menyedot Sumber Daya Alam, tetapi sebaliknya memarginalkan masyarakat yang menjadi korban kepentingan investasi gas di Bintuni.

“Jadi kehadiran perusahaan di Papua mayoritas hanya orientasi bisnis tanpa peduli dengan kepentingan dan hak masyarakat adat dan pembangunan daerah. Dimana keadilan itu,” pungkas Filep Wamafma.

(dis/beritasampit.co.id)