Pemkab Gunung Mas Optimalisasikan Sektor Pertanian Melalui Pinjaman KUR

Bupati Gumas Jaya S Monong (tengah) didampingi Wabup Efrensia L.P Umbing (kiri) dan Kepala Distan setempat Letus Guntur (kanan) saat memimpin rapat penentuan langkah upaya mendorong berkembangnya sektor pertanian di Kuala Kurun, Jumat 17 September 2021.//Ist-ANTARA/ Diskominfosantik Gumas;

KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, melalui Dinas Pertanian segera menyosialisasikan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian kepada para petani di wilayah setempat.

Kepala Dinas Pertanian Gunung Mas, Letus Guntur, mengatakan pemerintah telah melakukan upaya untuk mendorong dan mengoptimalisasikan berkembangnya sektor pertanian, salah satunya melalui pinjaman KUR pertanian.

“Pada Jumat 17 September 2021 telah diadakan rapat terkait optimalisasi sektor pertanian melalui pinjaman KUR, yang dipimpin langsung oleh pak Bupati Jaya S Monong didampingi Wakil Bupati Efrensia L.P Umbing, serta dihadiri pihak perbankan dan pihak lainnya,” kata Letus, dilansir dari Antara, Senin 20 September 2021.

BACA JUGA:   Program Unggulan Tiga Smart Belum Sepenuhnya Tercapai

Dia mengatakan, melalui rapat tersebut sudah disepakati, bahwa calon petani calon lahan (CPCL) yang akan menerima KUR harus memenuhi dan melengkapi sejumlah persyaratan yang ditetapkan oleh perbankan.

Bagi CPCL yang memenuhi persyaratan dan bisa menerima KUR diharapkan bisa menjadi pilot project untuk membangun pertanian, khususnya smart agro yang telah dicanangkan oleh Pemkab Gumas yakni komoditi jagung hibrida.

Sebagai awalan, sambung dia, KUR pertanian akan diarahkan kepada para petani jagung hibrida. Namun selanjutnya, bantuan kredit ini juga akan diarahkan kepada petani lain, termasuk para peternak.

Dengan memanfaatkan langkah dan upaya tersebut, lanjut dia, maka diharapkan pertanian akan menjadi sektor yang berperan besar dalam pemulihan ekonomi, terlebih kinerja perekonomian sempat terdampak pandemi COVID-19.

BACA JUGA:   Penggunaan APBD Harus Efektif dan Berpihak ke Masyarakat

“Mengingat besarnya manfaat dari KUR pertanian ini, kami akan segera menyosialisasikan kepada para petani,” kata dia.

Saat ini mekanisme pembangunan smart agro khusus komoditi jagung hibrida dilakukan melalui dua pembiayaan, yakni bantuan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kabupaten maupun APBD provinsi, yakni untuk pengolahan lahan dan penyediaan bibit.

“Sedangkan di luar pengolahan dan penyediaan bibit bisa didukung melalui KUR pertanian. Dengan demikian diharap para petani penerima KUR pertanian akan semakin terpacu untuk mengelola lahan mereka,” kata Letus.

(Antara/BS-65/beritasampit.co.id)