DPR Perjuangkan Dana Afirmasi 2,5 Persen dari APBN Masuk Dalam RUU SKN

Diskusi Forum Legislasi dengan tema ‘Masa Depan Atlet Nasional Dalam RUU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN)’ di Jakarta, Selasa (21/9/2021). (foto: beritasampit.co.id/Adista Pattisahusiwa)

JAKARTA– Ketua Komisi X DPR RI Saiful Huda mengaku pihaknya sedang berjuang keras agar pemerintah bisa mengalokasi dana afirmasi 2,5% dari APBN untuk pembinaan olahraga di Indonesia melalui RUU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) yang saat ini sedang dalam pembahasan.

Alokasi dana afirmasi untuk pembinaan olahraga sebesar 2,5 persen dinilai penting karena alokasi anggaran untuk pembinaan olahraga sekitar 0,03% dari APBN tidak mencukupi untuk kebutuhan pembinaan olahraga.

“Kita sedang usahakan yang 2,5% dari APBN ini. Tentu ini lebih besar ketimbang harus mengusahakan Dana Abadi Olahraga (DAO),” ujar Huda dalam diskusi Forum Legislasi dengan tema ‘Masa Depan Atlet Nasional Dalam RUU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN)’ di Jakarta, Selasa (21/9/2021).

Menurut Huda, besaran angka 2,5 % dari APBN sebabnya masih tergolong kecil. Karena semangatnya dalam rangka mempersiapkan percepatan konsolidasi untuk penciptaan ekosistem keolahragaan nasional.

“Sebab, angka 2,5% APBN itu termasuk membicarakan kesejahteraan atlet, dana pensiun dan lain-lainnya,” terangnya.

Meski tak dibantah, Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengungkapkan pemerintah sudah menolak usulan ini, karena berisiko terhadap ketidakadilan budget.

“Ya, ini memang akan mengganggu berbagai kepentingan budgeting pemerintah,” katanya.

Namun demikian, lanjut Huda, kalau memang usulan ini ditolak, maka pihaknya akan berjuang untuk menggolkan adanya Dana Abadi Olahraga (DAO). Seperti yang ada pada Dana Abadi Pesantren yang terdapat dalam pendidikan, jumlahnya mencapai Rp73 Triliun.

“Di dalamnya, ada beasiswa LPDB yang bisa memberangkatkan 5800 mahasiswa setiap tahunnya,” pungkas Saiful Huda.

(dis/beritasampit.co.id)