Dukung Food Estate, Wagub Kalteng Sambut Baik Pelatihan Peningkatan SDM Petani

IST/BERITA SAMPIT - Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo.

PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Edy Pratowo membuka secara resmi kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dalam bentuk Food Estate di Kawasan Transmigrasi Lamunti – Dadahup. Kegiatan tersebut diikuti Edy Pratowo secara virtual dari Ruang Rapat Wagub Kalteng, Rabu 29 September 2021.

Edy Pratowo menyampaikan, guna mempersiapkan SDM petani yang handal dan mampu bersaing, sehingga Pemerintah Provinsi Kalteng sangat menyambut baik adanya kegiatan peningkatan kapasitas SDM, dalam rangka mendukung ketahanan pangan di Kawasan Transmigrasi Lamunti – Dadahup.

Diketahui, wilayah Provinsi Kalteng memiliki luas sebesar 153.564,5 km2, selain itu juga memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar, sehingga masih sangat terbuka untuk dapat dimanfaatkan secara baik dan bijaksana, khususnya di bidang pengembangan pertanian.

“Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini, Kalteng tetap dapat mempertahankan surplus beras secara berkesinambungan. Selain itu, produksi jagung mengalami peningkatan yang sangat pesat, dimana pada tahun 2015 produksi jagung pipilan kering mencapai 8.940 ton dan tahun 2019 produksi jagung pipilan kering sudah mencapai 86.408 ton, atau meningkat 967 persen,” ungkap Edy.

BACA JUGA:   Beasiswa TABE Tidak Ada Kejelasan, Netizen Ramai-ramai Serbu Akun Instagram Disdikkalteng

Menurut dia, Food Estate diarahkan untuk merubah peradaban petani dengan merubah mindset, manajemen pengelolaan dan perilaku. Perubahan peradaban petani dilakukan dengan usaha pertanian skala besar berbasis klaster, multikomoditas (pangan, hortikultura, ternak, perkebunan), mekanisasi, modernisasi pertanian dan sistem digitalisasi, engkorporasikan petani dan Hilirisasi produksi pertanian.

Dengan program Food Estate yang menciptakan perubahan peradaban petani, diharapkan dapat tercapai beberapa indikator, diantaranya dari bekerja sendiri-sendiri menjadi terkonsolidasi, dari skala usaha kecil atau terpencar-pencar menjadi skala ekonomi besar, dari penerapan teknologi konvensional menjadi teknologi modern dan digitalisasi, dari menghasilkan produk primer menjadi produk olahan dan rekayasa sosial menggerakkan sumberdaya pertanian.

“Dengan ditetapkannya Provinsi Kalimantan Tengah sebagai daerah penyangga pangan, melalui pengembangan Food Estate berbasis Korporasi Petani pada areal Lahan Rawa di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, kami sangat bersyukur karena potensi lahan Kalimantan Tengah yang cukup luas ini dapat dioptimalkan untuk berkontribusi dalam penyediaan pangan nasional. Namun demikian, pengembangan Food Estate harus memperhatikan kondisi lingkungan dan masyarakat lokal,” pungkas Edy.

Sebagaimana diketahui bersama, bahwa pelaksanaan Program Food Estate di Provinsi Kalteng, dilakukan melalui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian, yaitu lokasi yang berada di Kabupaten Kapuas yang mana didalamnya terdapat kawasan Transmigrasi Lamunti-Dadahup, dan di Kabupaten Pulang Pisau.

BACA JUGA:   BUMDes Diharapkan Dapat Memberikan Kontribusi Bagi Pembangunan Desa

Untuk program ekstensifikasi, pada saat ini sedang dipersiapkan penempatan transmigran sebanyak 103 Kepala Keluarga di Dadahup, dimana dari jumlah ini, berdasarkan Surat Keputusan Dirjen PPKTrans Nomor 167 tahun 2021, 82 KK merupakan peserta dari masyarakat lokal atau setempat dan 21 KK berasal dari pulau Jawa, yang terdiri dari 6 KK berasal dari Jawa Barat, 10 KK dari Jawa Tengah dan 5 KK dari D.I. Yogyakarta.

Kegiatan Intensifikasi lahan pertanian dibutuhkan sarana produksi lengkap berupa benih unggul, pupuk dan pestisida serta pembenah tanah, bantuan biaya pengolahan lahan dan penambahan alat mesin pertanian (Alsintan), baik pra tanam maupun pasca panen.

Disamping itu, untuk menjamin keberhasilan kegiatan instensifikasi ini, diperlukan SDM petani yang handal dan memiliki kemampuan bersaing yang baik dalam menghadapi perkembangan jaman dan teknologi, yang saat ini berjalan dengan sangat cepat.

Sehingga melalui kegiatan ini diharapkan dapat mengangkat dan meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya yang berada di Kawasan Transmigrasi Lamunti-Dadahup. (Hardi/beritasampit.co.id).