Balai Arkeologi Kalsel Teliti Puruk Amai Rawang di Kabupaten Gunung Mas

Batu Tingkes yang berupakan salah satu objek yang ada di kawasan Puruk Amai Rawang di Kabupaten Gunung Mas yang akan menjadi lokasi penelitian oleh Tim Balai Arkeologi Kalimantan Selatan.//Ist-ANTARA/Chandra;

KUALA KURUN – Balai Arkeologi Kalimantan Selatan (Kalsel), melakukan penelitian atas hunian kuno berbenteng dan kehidupan sosial politik masyarakat Ot Danum di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan.

Tim peneliti terdiri dari berbagai kalangan, termasuk dari beberapa universitas dengan melibatkan berbagai akademisi dari berbagai disiplin ilmu.

Hasil penelitian nantinya bisa digunakan oleh pemerintah daerah untuk dikembangkan lagi, guna mendukung berbagai hal seperti untuk penguatan karakter generasi muda, mendukung pariwisata, dan lainnya. Demikian disampaikan peneliti dari Balai Arkeologi Kalsel, Hartatik, dilansir dari Antara, Jumat 8 Oktober 2021.

“Pada tahun 2012 telah dilakukan penelitian karbon terhadap benda yang diduga objek cagar budaya di Puruk Amai Rawang. Saat ini kami akan melaksanakan kegiatan pengumpulan data, menindaklanjuti penelitian sebelumnya,” katanya.

BACA JUGA:   Terpilih Secara Aklamasi, Sekda Nahkodai KONI Gunung Mas

Dijelaskan, penelitian rencananya akan dilaksanakan hingga 21 Oktober 2021 mendatang. Pihaknya juga sudah menyiapkan berbagai hal agar penelitian berjalan dengan baik, aman dan lancar.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Gumas, Eigh Manto, menyambut baik dan siap mendukung rencana penelitian yang akan dilakukan oleh Balai Arkeologi di Puruk Amai Rawang.

“Jika kita yang melakukan penelitian tentu akan memakan biaya yang sangat besar. Saat ini Balai Arkeologi mau membantu melakukan penelitian dengan menghadirkan para ahli,” ucap Eigh Manto.

Menurut dia, hasil penelitian dari Balai Arkeologi terhadap Puruk Amai Rawang akan sangat bermanfaat bagi Pemda Gumas dan bisa digunakan untuk menentukan arah kebijakan daerah ke depan.

BACA JUGA:   Kapolsek Kahut Berikan Bantuan Sosial untuk Korban Kebakaran

Dia pun berharap ke depan penelitian akan kembali berlanjut, baik di Puruk Amai Rawang maupun di lokasi lainnya di wilayah kabupaten berjuluk ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’.

“Disbudpar Gumas akan selalu berusaha menjalin kerja sama, baik dengan pihak provinsi, pihak Balai Arkeologi, bahkan pihak kementerian,” katanya.

Puruk Amai Rawang adalah perbukitan yang berada di Upon Batu. Di sini terdapat bekas Betang Tamanggung Amai Rawang, dengan sisa peninggalan berupa tiang atau tonggak penyangga betang, kuburan Tamanggung Amai Rawang beserta istri, dan lainnya.

(Ant/BS-65/beritasampit.co.id)