Syarief Hasan: Perlu Jeda Waktu Yang Cukup Antara Pileg-Pilpres dan Pilkada 2024

Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan.//Ist-ANTARA;

JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan mengatakan perlu ada jeda waktu yang cukup antara pemilu legislatif (pileg) yang dilaksanakan bersamaan dengan pemilu presiden (pilpres) dan pilkada pada 2024.

Menurut dia, jika jarak antara pileg, pilpres, dan pilkada terlalu pendek, maka beban penyelenggara terlalu berat.

“KPU sebagai pelaksana tentu membutuhkan persiapan dan waktu yang cukup, agar pemilu berjalan dengan aman dan lancer. Kita tentu khawatir apabila terlalu dipaksakan, maka pelaksanaan pemilu tidak berjalan sesuai yang diharapkan,” kata Syarief dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat 8 Oktober 2021. Demikian dari Antara.

Apalagi, lanjut Syarief, jika ternyata pilpres berjalan dua putaran dan sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) berlarut-larut.

“Kita perlu memberikan atensi khusus atas beban pelaksanaan pemilu yang disampaikan oleh KPU,” kata Syarief.

KPU tentu sudah mempertimbangkan dengan matang berdasarkan pengalaman, sumber daya, dan berbagai potensi hambatan dalam pelaksanaan pemilu. Apalagi, pelaksanaan pileg, pilpres, dan pilkada yang serentak di tahun yang sama adalah hal yang baru.

“Jangan sampai kita memaksakan sesuatu yang memang sulit untuk dilaksanakan,” katanya.

Pelaksanaan pemilu serentak di tahun 2024 adalah amanat undang-undang yang telah disepakati bersama. Keserentakan di tahun yang sama itu, kata Syarief, perlu diterjemahkan dengan bijak dan mempertimbangkan semua faktor pendukung agar pemilu berjalan demokratis, lancar, dan damai.

“Inilah mengapa waktu menjadi faktor yang sangat penting,” ujarnya lagi.

Hingga saat ini belum ada titik temu mengenai hari pencoblosan pemilu legislatif dan pilpres serentak. Pemerintah mengusulkan 15 Mei 2024, setelah sebelumnya KPU mengusulkan pada 21 Februari 2024.

Sementara untuk pelaksanaan pilkada serentak dijadwalkan pada 27 November 2024.

(Ant/BS-65/beritasampit.co.id)