Pelajar Diduga Menderita Asma Tetap Divaksin Pfizer, Begini Nasibnya?

UKS : ARIFIN/BERITA SAMPIT - Seorang pelajar terpaksa dilarikan ke ruangan UKS setelah disuntik vaksin kemudian mengalami pusing.

SAMPIT – Ada insiden yang cukup menarik perhatian pada saat pemberian vaksinasi Pfizer di SMPN 1 Sampit. Seorang pelajar laki-laki dilarikan ke ruangan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) karena mengalami pusing diduga setelah disuntik vaksin.

“Anak itu katanya menderita asma, kenapa tetap divaksin,” celetuk Eko, salah seorang orang tua wali siswa pada saat berada di gedung SMPN 1 Sampit seraya menunggu giliran anaknya divaksin, Kamis 14 Oktober 2021.

Menurutnya, semestinya pada saat dilakukan pemeriksaan oleh tim medis dari Puskesmas Ketapang I, siswa itu tidak diperkenankan divaksin karena kondisi kesehatan kurang baik. Faktanya, katanya, siswa itupun dilarikan ke UKS untuk ditangani lebih lanjut.

BACA JUGA:   Satu Pekan Berlalu, Polisi Masih Kesulitan Ungkap temuan Bayi di Sungai Mentaya

“Setelah ditangani tim kesehatan, anak itu sudah tidak mengalami pusing lagi bahkan sudah dibawa pulang oleh orang tuanya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komite SMPN 1 Sampit Susilo menjelaskan, selama 2 hari pelajar SMPN 1 Sampit mengikuti pelaksanaan vaksinasi Pfizer. Hari pertama ada 250 vaksin dan hari kedua 500 vaksin. Akan tetapi, tidak semua pelajar divaksin dikarenakan kondisi kesehatan anak.

BACA JUGA:   Kelompok Tani di Cempaga Portal Lahan PT BSP

“Vaksin Pfizer ini khusus vaksin pelajar, pada hari pertama dan kedua saya lihat peminat orang tua wali siswa untuk memvaksin anaknya antusiasnya cukup tinggi,” ujar Susilo kepada wartawan media siber beritasampit.co.id, saat dikonfirmasi, Kamis 14 Oktober 2021.

Mengingat selama 2 hari digunakan untuk vaksinasi Pfizer di SMPN 1 Sampit, Susilo menegaskan, proses belajar mengajar di sekolah ditiadakan dan akan diaktifkan kembali setelah pelaksanaan pemberian vaksinasi selesai. (ifin/beritasampit.co.id).