Dewan Minta PDAM Tirta Mentaya Sampit Sosialisasikan Tarif Baru

ALOT : IM/BERITA SAMPIT - Rapat Dengar Pendapat yang dimulai pada pukul 09. 00 pagi berjalan cukup lama dan berkahir sekira pukul 12.30 Wib.

SAMPIT – Kenaikan tarif Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mentaya Sampit, menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) beberapa hari terakhir ini.

Menindaklanjuti hal itu, Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) bersama Komisi IV DPRD Kotim melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur PDAM berserta dewan pengawas.

Anggota Komisi IV Pardamean Gultom di wawancarai usai melakukan RDP itu menyebutkan bahwa atas dasar kenaikan tarif PDAM ini harus bisa disesuaikan dengan penyesuaian tarif biaya operasional dan juga pemenuhan biaya operasional dan lainnya. Berkaitan dengan kenaikan tarif tersebut pihak PDAM juga di minta agar aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

“Secara terperinci soal kenaikan tarif PDAM itu harus disosialisasikan kepada masyarakat selaku konsumen dan pelanggan dari PDAM itu sendiri, karena soal kenaikan tarif PDAM ini menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat,” sebut Pardamean Gultom, Selasa 19 Oktober 2021.

BACA JUGA:   Sejumlah Nama Birokrat Dinilai Kandidat Kuat di Pilkada Kotim

Sementara itu saat didalam forum RDP, ia juga menyampaikan terkait banyaknya pertanyaan masyarakat, kenapa harus dinaikan, kalau dilihat dari harga pokok air saat ini. Dari pada beban pendapatan itu pihak PDAM terus merugi.

“Tahun 2017 sampai tahun 2020 selalu merugi. Tentunya ini harus menjadi perhatian pokok dari kita, bagaimana mempertahankan produksi ini berjalan dan mempertahankan keberlangsungan di tengah masyarakat,” tanya ia saat RDP.

Sebelum Ketua Bapemperda Handoyo J Wibowo menutup RDP, legislator partai Nasdem dari daerah pemilihan I ini juga meminta agar disandingkan harga lama dengan harga baru. Tuannya dirinya meminta hal itu diungkapkan untuk membantu PDAM menjelaskan kepada masyarakat alasan kenaikan tarif PDAM ini.

BACA JUGA:   Halikinnor Lebih Layak Maju di Pilgub Kalteng, Pengamat: Fajrurrahman Lanjutkan Estafet Kepemimpinannya!

Gultom juga mempertanyakan kepada pihak PDAM terkait 35 persen kebocoran yang dipaparkan Direktur PDAM itu dari mana. Dan juga soal masalah kualitas, dalam proses produksi mungkin ada saja kelalaian, mungkin.

“Tolong di PDAM sendiri dilakukan analis, ambil sampel di masyarakat. Air yang dialirkan PDAM jika sampai ke masyarakat seperti apa hasil airnya, supaya kita ini tidak saling tuding menuding. Kita juga penggunaan PDAM, dan masyarakat juga sama seperti kita sama-sama penggunaan jasa PDAM,” demikian Gultom.

(im/beritasampit.co.id).