Airlangga Hartarto Capres Paling Diminati Generasi Milenial

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. (dok: pribadi).

JAKARTA– Lembaga Penelitian Masyarakat Milenial (LPMM) telah melakukan survei terhadap partai politik (Parpol) dan sejumlah tokoh bakal calon Presiden 2024 mendatang.

Survei LPMM tersebut menempatkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon Presiden paling diminati kaum milenial.

“Pak Airlangga menjadi tokoh nasional dengan tingkat keterpilihan tertinggi Generasi Z dan Y, dengan persentase sebesar 18,2 persen,” kata Chief Executive LPMM Andrian Indra.

Menurutnya, hal ini terkorelasi dengan jawaban 80,8 persen jawaban dari 2.140 responden yang menyatakan kebijakan Airlangga sangat bermanfaat dan membantu kehidupan masyarakat, sedangkan 19,2 persen tidak merasakan manfaatnya.

Sementara lanjut Andrian, di urutan kedua ada nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan tingkat elektabilitas 18,1 persen. Meski demikian, hanya 20,6 persen responden yang menyatakan kebijakan Ganjar bermanfaat di saat pandemi, sementara 79,1 persen menyatakan tidak bermanfaat.

“Hal ini dikarenakan kebijakan Ganjar Pranowo dan sepak terjangnya tidak bersifat nasional, hanya untuk Jawa Tengah saja,” jelas dia.

Di urutan ketiga, ada nama Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan tingkat elektabilitas 12,10 persen. Yang menarik dari survei ini, muncul nama Gatot Nurmantyo yang memiliki perolehan suara cukup tinggi.

BACA JUGA:   Ramadan Tiba, Legislator Golkar Dorong Pemda Jaga Stabilitas Harga Pangan

“Di Generasi Z dan Y, Gatot menghasilkan tingkat elektabilitas sebesar 6,4 persen, yang saat ini dia dikenal sebagai tokoh KAMI. Artinya Generasi Z dan Y sangat memperhatikan Gatot Nurmatyo sebagai tokoh yang saat ini berseberangan dengan pemerintah,” katanya.

Namun hal sebaliknya justru terjadi pada Agus Harimurti Yudhoyono, yang sama-sama memposisikan diri sebagai oposisi. Dia hanya memiliki tingkat elektabilitas 0,80 persen.

“Sementara Puan Maharani menjadi tokoh wanita yang terkuat yang memiliki tingkat elektabilitas 5,7 persen, dibandingkan dengan Tri Rismaharini yang hanya 3,3 persen, dan Sri Mulyani 3,1 persen. Walau kebijakan dan sepak terjang Tri Rismaharini dan Sri Mulyani sangat berpengaruh dan bermanfaat bagi masyarakat,” katanya

“Tingginya elektabilitas Puan Maharani memiliki korelasi terhadap kerja kerja Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI yang mulai rajin turun ke bawah serta dan pendapat Generasi Z & Y. Sebanyak 51,6 persen koresponden menyatakan kebijakan dan kerja dari Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI memberikan manfaat dan membantu masyarakat di saat pandemi Covid-19,” sambungnya.

BACA JUGA:   Cegah Bullying, Dede Yusuf: Butuh Peran Sekolah Beri Pendidikan Karakter Anak

Adrian mengatakan tingkat keterpilihan Moeldoko sebagai bakal Capres 2024 yang mewakili tokoh TNI hanya 4,3 persen. Kemudian Anies Baswedan yang merupakan kepala daerah yang juga masuk bursa Capres hanya dipilih sebanyak 3,1 persen oleh Generasi Z dan Y.

“Hal ini akibat kebijakan Anies Baswedan tidak banyak bermanfaat bagi masyarakat, dan cenderung justru banyak menghamburkan dana APBD untuk kegiatan yang mahal dan tidak bermanfaat saat Covid 19. Misalnya penyelenggaraan Formula E,” katanya.

Sedangkan, Sandiaga Uno yang merupakan mantan cawapres hanya memiliki tingkat keterpilihan sebesar 2,2 persen. Ridwan Kamil juga hanya memiliki tingkat keterpilihan 2,1 persen.

“Sedangkan Muhaimin Iskandar 1,1 persen ,kemudian Menteri BUMN Erick Thohir 0,9 persen,” ucapnya.

Sementara itu, menurut survei LPMM, dari preferensi Gen Z dan Y terhadap parpol menyatakan Partai Golkar menjadi nomor urutan kedua tertinggi setelah PDIP.

Kenaikkan elektabilitas menunjukkan bahwa Partai Golkar masih menjadi partai yang diharapkan kaum milenial dan rakyat Indonesia.

“Ini membuktikan figur Airlangga sebagai kandidat Capres juga mempengaruhi kenaikan elektabilitas Partai Golkar,” katanya.

(dis/beritasampit.co.id)