BUNTOK – Masyarakat Desa Murung Paken Kecamatan Dusun Selatan (Dusel) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) mengharapkan supaya, wilayah desa ini mendapatkan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Karena beberapa waktu yang telah lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barsel telah menyerahkan bantuan PLTS yang merupakan bantuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM-RI) yang bekerjasam dengan Nations Development Programme (UNDP) untuk dua desa yang ada di daerah tersebut.
Adapun desa tersebut yakni Desa Muara Ripung Kecamatan Dusun Selatan (Dusel) dan Dusun Muara Malungai di Desa Bintang Ara Kecamatan Gunung Bintang Awai (GBA).
“Mengingat Desa Murung Paken, hingga saat ini belum ada aliran listrik dari Peruhaaan Listrik Negara (PLN) maka masyarakat setempat mengharapkan adanya penerangan dengan PLTS tersebut,” kata Pejabat Kepala Desa (Kades) Murung Paken Rahman kepada beritasampit.co.id Senin, 25 Oktober 2021.
Dikatakan Rahman, saat ini beberapa masyarakat di desa ini menggunakan penerangan juga menggunakan PLTS dan itupun milik pribadi selebihnya masyarakat tidak memiliki penerangan hanya dengan menggunakan penerangan lampu yang dibantu dengan aki berukuran kecil.
“Selain itu juga, menggunakan lampu petromax dan lampu ublik atau lampu semprong dengan menggunakan minyak tanah,”Katanya.
Menurutnya, dengan kendala belum adanya PLTS ini maka masyarakat Desa Murung Paken sangat mengharapkan kepada Pemkab Barsel untuk mengusulakan kembali PLTS tersebut.
“Sehingga, masyarakat Desa Murung Paken tidak akan kesulitan lagi dalam hal penerangan,”Jelas Rahman.
Sementara itu Kasubag Sumber Daya Alam (SDA) Bagian Perekonomian dan SDA Sekretariat Daerah (Setda) Barsel Hugo Yulian Natha Nael ST mengatakan, sebelumnya kita sudah mengajukan bantuan PLTS ini untuk tujuh Desa yang ada di daerah ini.
Namun yang direalisasi, hanya dua desa saja yakni Desa Muara Ripung dan Dusun Muara Malungai di Desa Bintang Ara. Akan tetapi sehubungan, untuk Dusun Muara Malungai Desa Bintang Ara sudah mendapatkan aliran listrik PLN maka dari pihak UNDP yang mempunyai kegiatan tersebut.
“Maka dialihkanlah ke wilayah, yang tidak terlalu jauh dari proyek yang ada sekarang yakni Desa Muara Ripung dan jumlah rumahnyapun lumayan banyak,”Terangnya.
Sementara untuk Desa Murung Paken lanjut Hugo sapaan akrab pria ini, untuk jumlah rumahnya hanya 50 lebih dan dulu saat diusulan tidak ada studi kelayakan waktu itu sementara untuk Danau Masura untuk usulannya masuk.
“Kedepan bilamana ada kegiatan yang sama, pihaknya tetap mengusulkan kembali PLTS untuk Desa Murung Paken agar kebutuhan penerangan di wilayah desa ini bisa terakomodir,”Pungkas Hugo Yulian Natha Nael.
(Ded/beritasampit.co.id)
