Gali Potensi Budaya, Pasar dan Pameran Budaya Digelar di Kelurahan Tanah Mas Kotim

IST/BERITA SAMPIT - Wakil Bupati Kotim Irawati saat meninjau stand produk unggulan desa (atas) dan berbagai atraksi budaya ditampilkan pada Kegiatan Pasar Budaya di Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Baamang, Sabtu 30 Oktober 2021.

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menyelenggarakan Kegiatan Pasar Budaya dan Pameran Budaya di sanggar sastra religius Mentaya Estetika Sampit Kelurahan Tanah Mas, Sabtu 30 – 31 Oktober 2021.

Bupati Kotim Halikinnor dalam sambutannya yang dibacakan Pelaksana Tugas (Plt) Disbudpar Kotim, Suparman menyampaikan, Pasar Budaya merupakan Program perioritas Direktorat Jenderal Kebudayaan yang didukung oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) karena desa sebagai ujung tombak untuk melakukan perubahan dan urbanisasi.

“Harapan kami, desa dapat menjadi ujung tombak pusat-pusat pertumbuhan, bukan hanya di kota saja, sekarang kita ingin meratakan itu sampai di desa,” kata Kepala Disbudpar Suparman, 30 Oktober 2021.

Dirinya menambahkan, acara Pasar Budaya dan Pameran Budaya tahun 2021 di Kelurahan Tanah Mas tidak saja meriah, namun juga khas dan menarik yang menampilkan kretifitas tanah mas dan inovasi para pecinta seni dan budaya selama 2 hari.

BACA JUGA:   Dua Sepeda Motor Terlibat Adu Banteng, Satu Pengendara Meninggal Dunia di Rumah Sakit

“Saya sangat berharap agar pasar budaya ini mampu memotivasi kaum muda para seniman, budayawan, pemerhati dan organisasi-organisasi untuk terus berkreasi dan inovatif,” ucapnya.

Ketua Panitia Mariya Ulfa menjelaskan, kegiatan Pasar Budaya yang diselenggarakan dalam upaya memfasilitasi yang bersifat partisipatif guna menumbuhkan pengetahuan, kesadaran, kemauan, kemampuan, kepedulian pada nilai-nilai kearifan lokal dan keanekaragaman budaya yang ada di desa.

“Kegiatan Pasar Budaya yang diselenggarakan oleh kelompok Pecinta Budaya Tanah Mas pada hari ini, kegiatan Pemanfaatan Potensi Budaya Desa tetap dapat dilestarikan keberadaanya di tengah perkembangan zaman dan kemutakhiran teknologi,” ujar Ulfa.

BACA JUGA:   Warganet Dukung BBM Subsidi Dihapus

Kebudayaan Indonesia di tengah ragam perkembangan teknologi yang begitu pesat tersebut, Pemerintah melakukan berbagai cara dan upaya dalam rangka melestarikan kebudayaan Indonesia agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman. Salah satunya adalah dengan Program Pemberdayaan Masyarakat Pemajuan Kebudayaan Desa.

“Upaya membangun ekosistem budaya yang merdeka harus berangkat dari unit sosial terkecil. Desa merupakan pondasi jati diri bangsa, tempat asal peradaban baik budaya, ilmu pengetahuan, kearifan, tradisi yang diwariskan turun temurun,” jelasnya.

Pasar Budaya dan Pameran Budaya di Kelurahan Tanah Mas itu menampilkan kegiatan pertunjukan tari pesisir, tari kolasal, puisi, bamanda (teater), tari japin dan pameran budaya, pameran UMKM, dan pameran buku (aib/beritasampit.co.id).