Mukhtar Bakti: Program Bangga Kencana Bukan Semata-mata KB

M.Slh/BERITA SAMPIT - Saat berlangsungnya kegiatan sosialisasi Advokasi, KIE Program Bangga Kencana bersama Mitra Kerja di Aula Mesjid Darusallam.

PALANGKA RAYA – Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Tengah (Kalteng) Menggelar Sosialisasi Advokasi, Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Program Bangga Kencana bersama Mitra Kerja di Aula Mesjid Darussalam Jalan G. Obbos XI Palangka Raya. Senin, 1 November 2021.

Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN Pusat, Mukhtar Bakti mengatakan bahwa, Penduduk Indonesia mulai di dominasi oleh penduduk Milenial dan Post-Milenial (Gen Z dan Post Gen Z) sebanyak 144,31 juta jiwa (53,4%). Pembangunan Keluarga adalah pondasi utama tercapainya kemajuan bangsa.

Dimana dikatakan dirinya bahwa, tahun 2025-2035 merupakan fase puncak periode bonus demografi yang harus terus dikapitalisasi. Generasi Milenial adalah sasaran utama Program Bangga Kencana dengan pola komunikasi harus berubah.

“Keluarga sehat, produktif, dan berkualitas adalah tujuan program Bangga Kencana Menuju Indonesia Emas 2045, hal itu pas dengan 100 tahun Indonesia Merdeka,” terang Mukhtar Bakti kepada awak media.

BACA JUGA:   Tim SAR Palangka Raya Masih Cari Remaja Tenggelam, Lima Hari Pencarian Belum Ditemukan

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa, program Bangga Kencana bukan semata-mata KB, namun hal itu semua, perlu membangun keluarga secara utuh dalam berbagai dimensinya.

“Persoalan stunting masih menjadi problem bagi keluarga Indonesia, BKKBN bertanggungjawab untuk menyelesaikannya dan memberikan informasi kepada masyarakat,”tuturnya.

Dikesempatan itu juga, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalteng, Muhammad Irzal mengungkapkan bahwa, permasalahan kependudukan yang perlu ditangani yaitu Kependudukan yang tidak berkualitas, hal ini menjadi masalah penting demi pembangunan. Namun sebaliknya jika kependudukan berkualitas dan banyak maka menjadi modal untuk pembangunan,

“Kita tidak perlu lagi mencari tenaga kerja dari luar daerah untuk pembangunan, karena penduduk kita sudah menjadi penduduk yang berkualitas dan dapat dipekerjakan untuk pembangunan,”sambungnya.

Kemudian ia menambahkan bahwa, Penduduk yang berkualitas mempunyai ciri-ciri, yaitu berwawasan ke depan, mandiri, jumlah anak ideal, bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa dan Harmonis.

“Jumlah anak yang ideal, BKKBN tidak perlu mengkampanyekan dua anak cukup, melainkan dua anak lebih sehat, hal ini menjadi semboyan BKKBN “Dua Anak Lebih Sehat, Keluarga Berencana Keren,”tutup Muhammad Irzal.

BACA JUGA:   Demokrat Siapkan Junaidi untuk Maju di Pemilihan Wali Kota Palangka Raya

Pada kesempatan itu juga, Anggota Komisi IX DPR RI, Alifudin yang turun hadir dalam kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa, untuk menghasilkan keluarga yang berkualitas, diperlukan juga meningkatkan sosialiasi kepada masyarakat.

“Saat melakukan sosialisasi libatkan para pemangku Agama, masyarakat dan adat untuk terus memberikan pengarahan kepada masyarakat dalam mencegah terjadinya stanting. Apalagi di situasi Pandemi Covid-19 ini jumlah Stanting pasti tinggi,” ungkap Alifudin.

Untuk diketahui bahwa, turut hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI, Alifudin, Kepala DPPKBP3APM Kota Palangka Raya, Sahdin Hasan, Sekum Masyarakat Ekonomi Syariah Kalteng, Heru Hidayat dan para peserta yang ikut dalam kegiatan Sosialisasi Advokasi dan KIE Program Bangga Kencana.

(M.Slh/Beritasampit.co.id)