Potensi Luas Panen Padi di Kalteng Tahun 2021 Diperkirakan Turun

Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro memaparkan perkembangan produksi padi Kalimantan Tengah 2021 di Palangka Raya, Senin 1 November 2021.//Ist-ANTARA/BPS Kalteng;

PALANGKA RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah (Kalteng) memperkirakan total potensi luas lahan panen padi pada 2021 di provinsi ini berkisar 125,31 ribu hektare, turun sekitar 17,97 ribu hektare atau 12,54 persen dibandingkan 2020 yang mencapai 143,28 ribu hektare.

Mengutip dari Antara, BPS Kalteng mencatat realisasi lahan panen padi sepanjang Januari hingga September 2021 sebesar 115,85 ribu hektare, atau mengalami penurunan sekitar 17,31 ribu hektare atau 13,01 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 133,16 ribu hektare.

“Potensi lahan yang akan panen padi sepanjang Oktober hingga Desember 2021 pun diperkirakan hanya sebesar 9,46 ribu hektare. Itu yang membuat kami memperkirakan luas lahan panen padi tahun ini di Kalteng mengalami penurunan,” kata Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro, Senin 1 November 2021.

Sejalan dengan penurunan luas lahan, produksi padi di Kalteng sepanjang Januari hingga September 2021 pun diperkirakan turun sekitar 12,52 persen dibandingkan 2020. Di mana produksi padi dari Januari hingga September 2021 sekitar 364,59 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG), sedangkan tahun lalu mencapai 416,77 ribu ton GKG.

BACA JUGA:   April 2024, Penerbangan Perintis Bandara Kuala Pembuang Mulai Beroperasi

Eko mengatakan, potensi produksi padi sepanjang Oktober hingga Desember 2021 pun diperkirakan hanya sebesar 35,85 ribu ton GKG. Dengan demikian, total potensi produksi padi pada 2021 diperkirakan hanya berkisar 400,44 ribu ton GKG, atau mengalami penurunan sebanyak 57,51 ribu ton GKG atau 12,56 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 457,95 ribu ton GKG.

“Produksi padi tertinggi pada 2021 terjadi pada bulan Agustus sebesar 92,50 ribu ton GKG, dan terendah di Desember sekitar 1,05 ribu ton GKG. Berbeda dengan produksi pada 2021, produksi padi tertinggi pada 2020 terjadi justru pada bulan September,” jelas dia.

BACA JUGA:   Momentum Operasi Keselamatan Telabang, Polisi Minta Masyarakat Tingkatkan Kesadaran Tertib Berlalulintas

Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, sepanjang Januari hingga September 2021 setara dengan 215,46 ribu ton beras, atau mengalami penurunan sebesar 30,84 ribu ton (12,52 persen) dibandingkan 2020 yang mencapai 246,29 ribu ton.

Sementara itu, potensi produksi beras sepanjang Oktober hingga Desember 2021 sebesar 21,19 ribu ton beras. Dengan demikian, potensi produksi beras pada 2021 diperkirakan mencapai 236,64 ribu ton beras, atau mengalami penurunan sebesar 33,98 ribu ton (12,56 persen) dibandingkan produksi beras 2020 yang sebesar 270,63 ribu ton.

“Produksi beras tertinggi pada 2021 terjadi pada Agustus yang mencapai 54,66 ribu ton, dan terendah di Desember berkisar 0,62 ribu ton. Berbeda dengan tahun 2021, produksi beras tertinggi pada tahun lalu terjadi pada bulan September,” kata Kepala BPS Kalteng.

(Ant/BS-65)