Penguji UKW Kobar: UKW Menuju Wartawan Profesional

IST/BERITA SAMPIT - Wartawan beritasampit.co.id, Maman Wiharja foto bersama dengan Suherlan salah seorang Tim Penguji UKW di Pangkalan Bun dan merupakan Wartawan Senior Pikiran Rakyat Bandung, di Hotel Arsela Pangkalan Bun.

PANGKALAN BUN – Jadi penulis naskah/cerita itu memang mudah, tetapi kalau mau jadi wartawan yang sebenarnya dalam artian bukan “wartawan abal-abal” sangat sulit harus melalui berbagai proses dinamika kewartawanan.

“Maka dari itu, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) untuk menerima calon anggotanya juga tidak sembarangan, harus memiliki persyaratan khusus yakni setiap calon anggota PWI wartawan harus mengantongi sertifikat Uji Kompetensi Wartawan (UKW),” jelas Suherlan salah seorang Tim Penguji UKW Kotawaringin Barat (Kobar), Rabu 3 November 2021.

Dikatakan wartawan senior HU.Pikiran Rakyat Bandung (Jawa Barat) ini, UKW harus diikuti oleh seluruh wartawan/calon wartawan yang mau mejadi Anggota PWI. Karena bagi wartawan yang sudah mengikuti UKW, persiapannya sudah mantap untuk menuju wartawan yang profesional.

BACA JUGA:   Penjabat Bupati Kobar: Penyerahan Laporan Keuangan Kepada BPK Berdasarkan PPU Wajib Dilaksanakan Seluruh Pemda

“Dalam kancah UKW lah calon wartawan anggota PWI akan dites secara keseluruhan tentang kegiatan/peran wartawan. Sehingga menjadi wartawan yang profesional,” ujar Suherlan.

Menurut Suherlan, seseorang yang sudah mengakui dirinya sebagai wartawan (belum menjadi anggota PWI), sudah jelas mereka bisa menulis berita. Namun, kalau wartawan mau menjadi Anggota PWI harus menempuh dulu UKW.

BACA JUGA:   Ini Giat Safari Ramadan 1445 H Kapolda Kalteng ke Kotawaringin Barat

“Dalam UKW lah semua peserta akan dites tentang kemampuan membuat berita, karena berita bukan sekedar karangan atau cerita tapi dalam isinya penuh dengan pembuktian yang nyata,” ungkap Suherlan.

Dia menambahkan, para peserta UKW di seluruh Indonesia termasuk di Kalteng, banyak juga yang tidak lulus. “Nah di UKW lah, nanti akan ketahuan mana wartawan yang mampu dan mana wartawan yang belum mampu menguasai prosedur/cara membuat berita. Tentunya bagi yang belum mampu harus terus belajar dan belajar,” pungkas Suherlan. (Man/beritasampit.co.id).